Liputan6.com, Kuala Lumpur - Konflik antara tunggal putra Lee Zii Jia dan Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM) berakhir. Pebulu tangkis yang tengah menduduki peringkat tujuh dunia itu diberi lampu hijau untuk menjadi pemain profesional.
Dilansir dari Berita Harian, Lee Zii Jia mengaku telah mengadakan pertemuan dengan Presiden BAM Tan Sri Mohamad Norza Zakaria. Hasilnya, sang juara tunggal putra All England 2021 mendapat restu untuk bergerak secara independen.
“Saya sangat senang bisa berbicara dari hati ke hati dengan (Presiden BAM) Tan Sri Norza dan keluarga saya,” tulis Zii Jia dalam media sosial pribadinya, seperti dikutip dari Berita Harian.
Advertisement
“Saya senang karena kami bisa menyelesaikan masalah ini dan mendapat restu dari Tan Sri untuk menjadi pemain profesional,” sambung pebulu tangkis berusia 23 tahun tersebut.
Lebih lanjut, Zii Jia juga mengungkapkan dirinya merasa beruntung pernah berada di bawah bimbingan BAM serta diberi kesempatan untuk menyumbang prestasi bagi negaranya.
Meneruskan Karier
Adapun, Lee Zii Jia masih akan meneruskan karier bulu tangkis. Tunggal putra yang pernah menghadapi Anthony Sinisuka Ginting di perempat final Piala Thomas 2021 itu juga berkomitmen untuk berlaga di Asian Team Championship, Februari mendatang.
“Untuk saat ini, saya menyatakan komitmen untuk bermain dalam Kejuaraan Beregu Asia. Saya berharap solusi ini dapat menyatukan warga Malaysia dan para penggemar bulu tangkis,” pungkasnya.
Advertisement
Konflik Lee Zii Jia
Lee Zii Jia baru-baru ini mengejutkan penggemar bulu tangks dunia dengan menyatakan dirinya keluar dari BAM. Hal itu semula tak disambut baik oleh Asosiasi Badminton Malaysia. Pihak BAM memutuskan Zii Jia dilarang bermain di turnamen internasional selama dua tahun.
Wakil presiden BAM Datuk Seri Jahaberdeen Mohamed Yunoos, pada Jumat (21/1/2022), juga menjelaskan pihaknya sempat memberi tawaran insentif kepada Lee Zii Jia, tetapi ditolak oleh sang pemain.
“Ini berarti kami tidak akan mendaftarkan Zii Jia untuk turnamen apa pun yang diregistrasikan oleh BAM selama dua tahun ke depan,” jelas Datuk Mohamed Yunoos kala itu.
Respons Pebulu Tangkis Dunia
Pengumuman BAM sontak mendapat respons beragam dari pebulu tangkis top dunia. Tunggal putra asal Denmark, Anders Antonsen, ikut membagikan pandangan mengenai masalah ini.
Melalui Instagram pribadinya, Antonsen dengan tegas menyatakan bahwa hukuman larangan bertanding sangat berpotensi menghancurkan karier pebulu tangkis.
“Menjatuhkan hukuman larangan bertanding selama dua tahun itu sama saja dengan menghancurkan sebagian besar hidup pemain (bulu tangkis). Siapa yang tahu, apakah setelah dua tahun sang pemain bisa comeback (atau tidak),” ujarnya.
Advertisement