Timnas Indonesia tetap mendapatkan dukungan penonton saat menghadapi China pada kualifikasi Piala Asia 2015 Grup C di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, pertengahan Oktober mendatang meski ada larangan dari Komisi Disiplin AFC. Akan tetapi, bentuk dukungan itu bukan dari kalangan suporter pada umumnya, melainkan dari pihak sponsor maupun partner dari federasi sepakbola Indonesia.
"Ini kami lakukan setelah mendapatkan rekomendasi dari AFC. Pertandingan tetap bisa ditonton meski hanya oleh sponsor dan partner PSSI," kata Edhi Prasetyo, Direkrut Marketing PSSI, di Kantor PSSI Senayan Jakarta, Rabu (2/10/13).
Menurut dia, awalnya pihak PSSI mengajukan jumlah penonton yang bisa hadir di stadion mencapai 10.000 orang, namun yang terealisasi hanya 5.000 termasuk media. Hal ini juga terkait dengan kapasitas tribun VVIP dan VIP di stadion terbesar di Indonesia.
Penonton dari kalangan sponsor dan partner yang akan menonton langsung laga Timnas Indonesia melawan China, kata Edhi, tidak gratis. Mereka harus membayar Rp3,5 juta untuk kategori VVIP dan Rp2,5 juga untuk kategori VIP. "Dana yang dikeluarkan penonton ini sebagai pengganti kostum timnas asli," ucapnya.
Meski jumlah penonton yang bisa masuk ke stadion terbatas, pihaknya tetap akan memanjakan supoter yang tetap datang ke areal stadion. PSSI berencana memasang empat layar raksasa, antara lain di di Parkir Timur dan Barat.
Sebelumnya, Indonesia mendapatkan sanksi tegas dari Komdis AFC berupa larangan menggelar pertandingan internasional dengan penonton. Sanksi ini didapat karena ulah suporter pada laga kualifikasi Piala AFC U-22 di Riau, Juli 2012. Akibatnya, PSSI kehilangan potensi untuk meraih keuntungan sebesar Rp 10 miliar.
Sementara itu, untuk pertandingan kualifikasi Piala Asia U-19 di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta, 8-12 Oktober, PSSI menyiapkan sedikitnya 67 ribu lembar tiket. Tiket ini bisa dibeli secara online maupun secara langsung menjelang pertandingan.(Ant)
"Ini kami lakukan setelah mendapatkan rekomendasi dari AFC. Pertandingan tetap bisa ditonton meski hanya oleh sponsor dan partner PSSI," kata Edhi Prasetyo, Direkrut Marketing PSSI, di Kantor PSSI Senayan Jakarta, Rabu (2/10/13).
Menurut dia, awalnya pihak PSSI mengajukan jumlah penonton yang bisa hadir di stadion mencapai 10.000 orang, namun yang terealisasi hanya 5.000 termasuk media. Hal ini juga terkait dengan kapasitas tribun VVIP dan VIP di stadion terbesar di Indonesia.
Penonton dari kalangan sponsor dan partner yang akan menonton langsung laga Timnas Indonesia melawan China, kata Edhi, tidak gratis. Mereka harus membayar Rp3,5 juta untuk kategori VVIP dan Rp2,5 juga untuk kategori VIP. "Dana yang dikeluarkan penonton ini sebagai pengganti kostum timnas asli," ucapnya.
Meski jumlah penonton yang bisa masuk ke stadion terbatas, pihaknya tetap akan memanjakan supoter yang tetap datang ke areal stadion. PSSI berencana memasang empat layar raksasa, antara lain di di Parkir Timur dan Barat.
Sebelumnya, Indonesia mendapatkan sanksi tegas dari Komdis AFC berupa larangan menggelar pertandingan internasional dengan penonton. Sanksi ini didapat karena ulah suporter pada laga kualifikasi Piala AFC U-22 di Riau, Juli 2012. Akibatnya, PSSI kehilangan potensi untuk meraih keuntungan sebesar Rp 10 miliar.
Sementara itu, untuk pertandingan kualifikasi Piala Asia U-19 di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta, 8-12 Oktober, PSSI menyiapkan sedikitnya 67 ribu lembar tiket. Tiket ini bisa dibeli secara online maupun secara langsung menjelang pertandingan.(Ant)