105 Hoaks Seputar Vaksin Covid-19 Beredar Sepanjang Awal 2021

Per 10 Februari tercatat total ada 105 isu hoaks terkait vaksin Covid-19.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 12 Mar 2021, 13:21 WIB
Diterbitkan 11 Feb 2021, 08:00 WIB
Ilustrasi Hoax
Ilustrasi Hoax. (Liputan6.com/Rita Ayuningtyas)

Liputan6.com, Jakarta - Hoaks tentang vaksin Covid-19 beredar luas di berbagai platform media sosial dari Facebook, Instagram, Twitter, YouTube, dan TikTok. Pada era digital ini, produksi konten hoaks begitu mudah dan penyebarannya begitu luas di berbagai lapisan masyarakat melalui pesan berantai.

Juru Bicara Kominfo, Dedy Permadi mengatakan, per 10 Februari 2021 tercatat total ada 105 isu hoaks terkait vaksin Covid-19 yang tersebar hingga berkali lipat. Padahal sebelumnya, sebanyak 417 unggahan hoaks vaksin Covid-19 yang dihapus, penyebaran paling banyak ada di Facebook dengan 314 unggahan. Sisanya ada di Instagram, Twitter, YouTube, dan TikTok.

“Kominfo terus bekerja keras melawan dan menahan laju penyebaran hoaks ini. Kominfo telah berkoordinasi dengan pengelola platform media sosial untuk melakukan take down pada postingan-postingan hoaks tersebut,” kata Dedy, di Jakarta, Kamis (11/2/2021).

Dedy menyebutkan, salah satu contoh hoaks terbaru adalah pesan berantai mengatasnamakan WHO yang berisi pendaftaran vaksin Covid-19 dari WHO dengan menyertakan link atau tautan pendaftaran.

“Faktanya, vaksinasi di Indonesia hanya dilakukan oleh pemerintah dan itu gratis,” tegas Dedy.

Setiap informasi resmi dari WHO selalu melalui website resmi who.int. WHO pun menghimbau agar masyarakat berhati-hati terhadap kejahatan siber yang memanfaatkan situasi pandemi Covid-19.Upaya melawan dan menahan laju penyebaran hoaks tidak bisa bila hanya dilakukan satu pihak saja.

“Semuanya perlu saling bahu membahu. Masyarakat bisa turut serta berperan aktif. Jadi, kalau dapat informasi yang berasal dari media sosial atau dari grup WhatsApp jangan langsung percaya. Saring terlebih dahulu informasi tersebut, kalau baik dibagikan, namun apabila berita bohong, maka tolak dan langsung laporkan ke aduankonten.id," tambah Dedy.

Simak Video Berikut


Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya