Video Hoaks Sepekan: Rizieq Shihab Divonis 10 Tahun Penjara hingga Warga India Bergelimpangan karena Covid-19

Beberapa video hoaks telah ditelusuri Cek Fakta Liputan6.com selama sepekan. Berikut rangkumannya.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 26 Apr 2021, 13:00 WIB
Diterbitkan 26 Apr 2021, 13:00 WIB
banner Hoax
banner Hoax (Liputan6.com/Abdillah)

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah kabar hoaks masih beredar di media sosial selama sepekan terakhir. Beberapa di antaranya menyebar dalam bentuk video.

Satu di antaranya kabar eks pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab divonis 10 tahun penjara beredar di media sosial. Kabar tersebut disebarkan akun Facebook Imchana Abdul II pada 23 April 2021.

Akun Facebook Imchana Abdul II mengunggah video YouTube berjudul "Berita Terkini ~ Modyar! Rizieq Terbukti Bersalah! Hakim jatuhkan hukuman berat".

Dalam salah satu video tersebut terdapat narasi sebagai berikut:

"DIVONIS 10 TAHUN PENJARA KEPUTUSAN FINAL HAKIM KEJUTAN SEMUA PIHAK"

"Siapa menabur angin akan menuai badai.😎," tulis akun Facebook Imchana Abdul II.

Konten yang disebarkan akun Facebook Imchana Abdul II telah 11 kali dibagikan dan mendapat 178 komentar warganet.

Namun setelah ditelusuri, kabar eks pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab divonis 10 tahun penjara ternyata tidak benar.

Faktanya, Rizieq terancam 10 tahun penjara atas dakwaan pemalsuan hasil tes swab Covid-19 di Rumah Sakit Ummi, Kota Bogor, Jawa Barat. Sidang atas kasus tersebut hingga kini masih mendengarkan keterangan saksi, belum pembacaan vonis.

Selain kabar Rizieq Shihab divonis 10 tahun penjara, terdapar video hoaks lain yang telah ditelusuri. Berikut rangkumannya.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

Alat Rapid Test Antigen Positif Usai Disiram Air

Cek Fakta tes antigen pakai air keran
Cek Fakta tes antigen pakai air keran selalu positif.

Beredar di media sosial postingan video terkait pengujian alat rapid tes antigen dengan air keran. Postingan tersebut ramai dibagikan sejak awal pekan ini.

Salah satu yang mempostingnya adalah akun bernama Bubu Alkarimiya. Dia mengunggahnya di Facebook pada 21 April 2021.

Dalam unggahannya terdapat video pengujian alat rapid tes antigen yang menunjukkan hasil positif saat diberi air keran. Postingan video itu juga dilengkapi narasi:

"Covid yg bikin confusedSwab uji tes antigen dgn tetes air keran,dan apa yg terjadi ,air pun positif kopit"

Setelah ditelusuri, postingan video alat rapid test antigen jika diberikan air keran akan memberikan hasil positif adalah tidak benar.

Faktanya pepmbuat video melakukan tes tidak sesuai dengan instruksi yang diberikan dan itu membuat hasilnya rusak.

Baca selengkapnya di tautan berikut ini.

 

Warga India Bergelimpangan karena Covid-19

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim video korban virus corona berjatuhan di India
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim video korban virus corona berjatuhan di India

Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim video korban Covid-19 berjatuhan di India. Klaim tersebut diunggah akun Facebook Lucas Cheung, pada 17 April 2021.

Unggahan klaim video korban Covid-19 berjatuhan di India menampilkan sejumlah orang yang tergeletak di tepi jalan tidak sadarkan diri, selain itu juga terlihat sejumlah petugas melakukan evakuasi menggunakan ambulans.

Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut:

"Di india banyak orang orang korban Virus Corona pada berjatuhan .. 😳😳😳"

Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim video korban Covid-19 berjatuhan di India tidak benar.

Peristiwan sebenarnya, adalah korba kebocoran gas dari pabrik LG Polymers, sebuah unit pembuat petrokimia terbesar asal Korea Selatan di Visakhapatnam, saat penerapan lockdown untuk memutus penyebaran Covid-19, pada Mei 2020.

Baca selengkapnya di tautan berikut ini.

 

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya