Liputan6.com, Jakarta - Sebuah video yang diklaim peristiwa gempa di Banten beredar di media sosial. Video tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 15 Januari 2022.
Dalam video berdurasi 5 menit 6 detik itu, memperlihatkan suasana mencekam dari peristiwa gempa. Jalanan di depan SPBU tampak retak. Terlihat juga sejumlah warga berlairan menyelamatkan diri.
Advertisement
Baca Juga
Video tersebut kemudian dikaitkan dengan peristiwa gempa yang mengguncang Banten pada 14 Januari 2022 kemarin.
"Gempa di Banten,,,kemarin sore," tulis salah satu akun Facebook.
Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 75 kali ditonton dan mendapat 5 komentar warganet.
Benarkah dalam video tersebut merupakan peristiwa gempa Banten pada 14 Januari 2022? Berikut penelusurannya.
Â
*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Â
Penelusuran Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri video yang diklaim rekaman peristiwa gempa di Banten pada 14 Januari 2022. Penelusuran dilakukan dengan mengunggah gambar tangkapan layar dari video tersebut ke situs Yandex.
Hasilnya terdapat video serupa yang dimuat di situs berbagi video YouTube. Satu di antaranya video yang diunggah channel YouTube Jared Surya Permana pada 10 Oktober 2018 lalu. Ternyata video itu merupakan rekaman peristiwa gempa di Palu, Sulawesi Tengah pada 2018 lalu.
Berikut gambar tangkapan layarnya:
Gempa yang mengguncang Banten pada Jumat 14 Januari 2022 dilaporkan merusak sejumlah rumah dan bangunan. Informasi ini dikutip dari artikel berjudul "738 Rumah di Pandeglang Rusak Akibat Gempa Banten Magnitudo 6,6" yang dimuat situs Liputan6.com pada 15 Januari 2022.
Liputan6.com, Jakarta - Gempa berkekuatan magnitudo 6,6 yang terjadi pada Jumat (14/1/2022) pukul 16.05 kemarin merusak ratusan rumah warga di Kabupaten Pandeglang, Banten.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pandeglang, Girgi Jantoro menyampaikan, laporan terakhir terdapat 738 unit rumah warga yang rusak akibat terdampak gempa Banten.
"Kemungkinan data bangunan rumah rusak itu terus bertambah, " kata Girgi di Pandeglang, Sabtu (15/1/2022).
Bangunan rumah yang rusak tersebar di 113 desa yang ada di 27 kecamatan di Kabupaten Pandeglang. Kondisi terparah ada di Kecamatan Sumur, Cibaliung, Panimbang, Cimanggu, dan Cikeusik.
Seperti dikutip dari Antara, 738 bangunan rumah yang rusak itu terdiri atas 164 unit rusak berat, 413 unit rusak ringan, dan 170 unit rusak sedang.
Sedangkan sarana publik yang rusak akibat gempa di antaranya gedung sekolah 13 unit, puskesmas 14 unit, kantor desa tiga unit, masjid empat unit, dan satu unit tempat usaha.
"Kami hingga kini masih melakukan pendataan jumlah kerusakan bangunan dan belum mendata jiwa terdampak bencana," kata Girgi.
Berdasarkan pengalaman bencana tsunami beberapa tahun lalu, Girgi memastikan para warga terdampak gempa akan menempati hunian sementara (huntara) sebelum mereka mendapatkan hunian tetap (huntap).
BPBD Pandeglang juga memastikan warga mendapatkan jaminan kehidupan dengan menerima kebutuhan bahan pokok, lauk pauk, dan lainya.
"Kami akan memberikan pelayanan terbaik kepada korban bencana agar mereka hidup layak. Kita yakin mereka bisa terpenuhi kebutuhan dasarnya karena berdasarkan pengalaman," kata Girgi.
Referensi:
https://www.youtube.com/watch?v=YQlgbP0SRJ8
Â
Advertisement
Kesimpulan
Video yang diklaim rekaman peristiwa gempa di Banten pada 14 Januari 2022 ternyata tidak benar. Faktanya, video tersebut merupakan rekaman gempa yang mengguncang Palu, Sulawesi Tengah pada 2018 lalu.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Advertisement