Pemerintah Malaysia Minta Warganya Tak Unduh Aplikasi Whatsapp Pink

Komisi Multimedia dan Komunikasi Malaysia (MCMC) meminta masyarakat mewaspadai aplikasi bernama Whatsapp Pink.

oleh Adyaksa Vidi diperbarui 06 Jul 2023, 07:00 WIB
Diterbitkan 06 Jul 2023, 07:00 WIB
Ilustrasi WhatsApp
Ilustrasi WhatsApp. (Kredit: Webster2703 via Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta - Komisi Multimedia dan Komunikasi Malaysia (MCMC) meminta masyarakat mewaspadai aplikasi bernama Whatsapp Pink. MCMC menyebut aplikasi itu sangat mengancam keamanan data penggunanya.

Belakangan ini Whatsapp Pink kerap muncul sebagai iklan di berbagai media sosial. Dalam iklan tersebut Whatsapp Pink mengklaim punya sistem keamanan yang lebih baik serta dapat mentransfer data yang lebih besar.

Namun ternyata aplikasi berbahaya itu disebut MCMC bisa mencuri data penggunanya seperti foto, sms, dan kontak. Selain itu aplikasi ini juga bisa membajak data pribadi pengguna termasuk OTP.

"Masyarakat mungkin telah melihat iklan Whatsapp Pink atau ajakan untuk mengunduhnya. Namun kami meminta masyarakat segera menghapus aplikasi tersebut," bunyi pernyataan MCMC dilansir Channel News Asia.

"Masyarakat kami harapkan hanya mengunduh aplikasi dari toko resmi yakni Apple App Store, Google Play, atau Huawei App."

Whatsapp sendiri dalam laman resminya mengimbau agar masyarakat tidak mengunduh aplikasi yang tidak resmi. Pasalnya aplikasi itu bisa membuat kerusakan di smartphone penggunanya.

"Jika Anda menerima pesan dalam aplikasi yang mengatakan bahwa akun Anda 'dilarang sementara', ini berarti Anda mungkin menggunakan WhatsApp versi tidak resmi, atau Anda mungkin mengambil informasi, yang dikenal sebagai scraping," bunyi pernyataan Whatsapp.

"Jika Anda tidak beralih ke aplikasi resmi atau berhenti melakukan scraping setelah diblokir sementara, akun Anda mungkin diblokir secara permanen untuk menggunakan WhatsApp."


Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya