Autis Bukan Untuk Ejekan

Seringkali kita sembarang menggunakan kata idiot dan autis, sebaiknya kita berhenti menggunakan kata tersebut sebagai ejekan. Kenapa?

oleh Rina Nurjanah diperbarui 21 Mar 2015, 14:30 WIB
Diterbitkan 21 Mar 2015, 14:30 WIB
MSG Bisa Perburuk Kondisi Anak Autis
Seorang ahli biokimia Katherine Reid berpikir bahwa penyedap rasa atau monosodium glutamat (MSG) bisa memperburuk kondisi anak autis.

Liputan6.com, Jakarta Kita seringkali mengejek teman atau siapapun dengan menggunakan kata "Autis" atau "Idiot". Sebaiknya kata tersebut tidak lagi kita gunakan, kenapa? karena autis dan idiot adalah kondisi biologis. Dimana tidak ada satu orang pun yang berharap dilahirkan dalam kondisi seperti itu.

Autis merupakan kondisi dimana terjadi kelainan perkembangan saraf yang kebanyakan disebabkan oleh faktor herditas atau gen keturunan. Penyakit yang bisa dideteksi sejak bayi berusia 30 minggu ini bisa segera diantisipasi dengan terapi sejak dini. Penyakit autis menyebabkan si penderita mengalami kesulitan belajar, komunikasi dan bahasa. 

Penggunaan kata "autis" tentu tidaklah tepat sebagai bahan ejekan. Pertama, tentu saja karena autis adalah sebuah penyakit. Kedua adalah perkataan tersebut menyakiti perasaan mereka yang menderita autis ataupun orang yang diejek. Karena pada dasarnya ejekan adalah salah satu bentuk sederhana dari kekerasan verbal. 

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya