Inspiratif, Lansia Selesaikan Maraton 40 Km dalam Waktu 16 Jam

Meski usianya telah lanjut, itu tak menghentikan tekadnya untuk menyelesaikan lomba maraton itu.

oleh Sulung Lahitani diperbarui 14 Des 2017, 13:30 WIB
Diterbitkan 14 Des 2017, 13:30 WIB
Inspiratif, Lansia Selesaikan Maraton 40 Km dalam 16 Jam
Meski usianya telah lanjut, itu tak menghentikan tekadnya untuk menyelesaikan lomba maraton itu.

Liputan6.com, Jakarta Honolulu Maraton tahun ini dimulai pagi-pagi sekali. Di antara sekian banyak peserta yang masih muda dan bugar, tampak seorang wanita tua menyelip. Seorang pria bernama Richard Kiyabu mendekati wanita tua itu dan menawarinya untuk menepi, tapi ia mendapat penolakan.

Wanita tua itu bernama Ayako Hayashi dan berasal dari Prefektur Saitama, Jepang. Meski usianya telah lanjut, itu tak menghentikan tekadnya untuk menyelesaikan lomba maraton itu.

"Tidak, jangan hentikan saya. Saya akan menyelesaikan ini," kata Ayako kepada stasiun berita lokal KHON2.

Ayako baru mulai joging di usia 60-an, tapi tahun ini sudah menjadi maraton ke-17 bagi wanita yang berusia 81 tahun itu. Setiap hari, ia bangun pukul 04.00 pagi untuk berlari beberapa kilometer. Tekadnya itu terbukti membantu menyelesaikan apa yang menjadi balapan sulit baginya.

Melihat kesungguhan di mata nenek itu, banyak yang merasa simpati padanya. Bahkan, beberapa pelari memutuskan berbalik ke belakang untuk berlari bersama Ayako dan membantunya menyelesaikan lomba maraton sejauh 40 km itu.

"Orang-orang selalu mendekati saya dan bertanya, 'apakah Anda baik-baik saja?' Saya pun menjawab kalau saya baik-baik saja dan akan terus berlari," ujar Ayako.

Ayako akhirnya menyelesaikan tantangan itu di antara lebih dari 32 ribu pelari. Tapi bagaimana pun, partisipasinya di lomba maraton tersebut tak akan pernah dilupakan. Ia menjadi pelari terakhir yang menyelesaikan maraton itu setelah berlari selama 16 jam, 23 menit, 9 detik.

 

 

Berlari sampai matahari terbenam

Inspiratif, Lansia Selesaikan Maraton 40 Km dalam Waktu 16 Jam
Meski usianya telah lanjut, itu tak menghentikan tekadnya untuk menyelesaikan lomba maraton itu.

Sementara matahari terbenam, para pelari yang telah selesai serta penonton masih menunggu kedatangan wanta itu di garis finish. Perlombaan itu terbukti sulit, tapi semangat Ayako membuat kagum semua orang.

"Saya punya tujuan untuk finish. Saya ingin menyelesaikannya tanpa bantuan mobil," terang Ayako.

Ayako mengaku sudah melakukan maraton beberapa kali sebelumnya, tapi ia benar-benar ingin memasikan bahwa ia bisa melakukannya lagi.

"Ini mungkin maraton terakhir saya."

Suami bangga padanya

Bayar Rp 18 Juta, Kamu Bisa Ikut Lomba Maraton di Korea Utara, Tertarik?
Lomba maraton ini menjadi incaran pelari asing karena bisa melihat bagaimana rupa Korea Utara sebenarnya (Doc: South China Morning Post)

Suami Ayato, Sekizo Hayashi, tidak bisa melakukan apa-apa selain menyemangati istrinya. Ia mengaku sangat bangga atas prestasi istrinya itu. Ayako juga memiliki beberapa saran untuk mereka yang ingin mengikuti Honolulu Maraton.

"Jangan melampaui kapasitasmu. Berlarilah dengan kecepatanmu dan Anda bisa menyelesaikannya."

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya