Liputan6.com, Jakarta - Di era digital, kita bisa menemukan informasi dari mana saja. Termasuk makanan mana yang mungkin tidak sehat atau bahkan berbahaya bila dimakan bersamaan.
Advertisement
Baca Juga
Advertisement
Meski demikian, tidak semua informasi tersebut akurat. Terkadang, memang benar ada kombinasi makanan yang tak bisa dimakan bersamaan tapi bila Anda benar-benar mencoba mengikuti setiap saran diet yang Anda baca, Anda mungkin akan gila karena hanya bisa makan satu jenis makanan saja.
Berikut ini melansir dari hhdresearch.org, fakta dan mitos dari 7 kombinasi makan yang diklaim dapat merusak kesehatan Anda.
1. Air dingin dengan makanan
Diklaim bahwa minum air dingin langsung sebelum, selama, atau setelah makan akan menyebabkan makanan membeku di perut. Ada juga yang mengklaim bahwa air putih dingin akan mencairkan asam lambung dan mengurangi kemampuan asam untuk mencerna makanan.
Kenyataanya, bagian dalam tubuh manusia bersuhu hangat. Setelah dikonsumsi, air dingin dengan cepat memanas sesuai suhu tubuh.
Malahan air dingin dapat membantu mencegah panas berlebih saat Anda berada di bawah sinar matahari telalu lama. Selain itu, minum air dengan suhu berapapun selama makan sebenarnya dapat membantu pencernaan.
Â
2. Mentimun dan tomat
Ada yang bilang kedua makanan ini memiliki waktu pencernaan yang berbeda, memakannya bersama-sama cenderung menyebabkan mual, gas, atau kembung. Selain itu dikatakan bahwa mentimun mengandung enzim yang menghancurkan vitamin C dalam tomat.
Kenyataannya, selama Anda makan makanan yang seimbang atau menambahkan sedikit cuka, Anda bisa menghilangkan kekhawatiran tersebut. Serta waktu pencernaan tomat dan mentimun sebenarnya hanya sedikit berbeda, tak cukup untuk menyebabkan masalah perut.
Â
Advertisement
3. Bir dan kacang
Dikatakan bahwa bir dan makanan asin seperti kacang-kacangan dapat menyebabkan dehidrasi, jadi mengonsumsinya bersama-sama akan menghabiskan cairan dalam tubuh. Sehingga Anda akan minum lebih banyak bir.
Faktanya meski memang makanan asin dapat membuat minum lebih banyak, garam cenderung menumpulkan kepahitan bir serta membuatnya lebih mudah untuk diminum. Bir bersifat diuretik dan menyebabkan tubuh mengeluarkan lebih banyak natrium dalam urin. Tak mungkin camilan asin berkontribusi pada dehidrasi kritis.
Â
4. Daging merah dan pasta
Ceritanya protein dan karbohidrat dicerna secara berbeda dan sistem pencernaan tak bisa mengatasinya. Karbohidrat telah diproses di mulut oleh air liur, sementara protein baru dicerna saat masuk lambung.
Kenyataannya, manusia berevolusi dengan makan berbagai protein, karbohidrat, dan lemak. Tubuh kita sebenarnya mampu mengatasinya. Kecuali bila Anda memang mengalami masalah pencernaan.
Â
Advertisement
5. Buah saat atau sesudah makan
Katanya makan buah dengan atau setelah makan berbahaya karena buah sangat mudah dicerna sehingga berfementasi di perut Anda.
Padahal gula dalam buah memiliki serat yang berfungsi memperlambat penyerapan gula itu sendiri ke dalam darah. Ini akan mencegah lonjakan gula darah yang berbahaya.
Â
6. Susu dan buah-buah asam
Diklaim buah-buah asam seperti nanas, lemon, atau jeruk berbahaya untuk dikonsumsi dengan susu. Ketika buah asam ditambahkan ke susu hangat, itu membuat susu menggumpal dan merusaknya. Anda bisa jatuh sakit.
Kenyataannya, proses penggumpalan terjadi sangat lambat sehingga Anda bahkan tak menyadarinya.
Advertisement