Liputan6.com, Jakarta - Beberapa bulan yang lalu, pembahasan tentang inner child memang sempat viral di media sosial. Terlebih hal ini juga tidak bisa dilepaskan dari fakta bahwa setiap orang memilikinya. Entah inner child yang baik ataupun banyak juga yang merasakan inner child yang terluka.Â
Sebab, hal ini adalah representasi langsung berdasarkan pengalaman diri sendiri saat tahun-tahun awal kehidupan Anda, dan kehidupan lainnya yang membentuk diri Anda saat ini. Pengalaman yang diingat tentu saja tidak hanya berupa pengalaman baik.
Baca Juga
Namun juga pengalaman buruk yang menempel, sehingga dapat memengaruhi proses tumbuh kembang Anda. Saat mereka terus mengingat pengalaman buruk, maka bisa dikatakan mereka terperangkap dalam inner child yang terluka.Â
Advertisement
Meskipun begitu, bukan berarti kondisi ini harus dibiarkan terus-menerus. Sebab, keadaan ini bisa membawa efek negatif dalam kehidupan Anda. Oleh karenanya, Anda perlu mencoba untuk menjangkau inner child dan berdamai demi kesehatan mental yang lebih baik.
Seperti dilansir dari Mindbodygreen, Sabtu (12/8/2023), menjangkau ke dalam inner child bisa terasa menakutkan, membingungkan, dan tidak bisa didekati. Dalam kutipan dari buku barunya, Glow: 90 Days to Create Your Vibrant Life From Within, Stacie Stephenson, D.C. membagikan proses empat langkah sederhana untuk membantu Anda mulai terhubung dengan masa lalu demi masa kini dan masa depan yang lebih sehat.
Bahkan, Anda cukup meluangkan waktu dua hari saja untuk memproses semua ini. Yuk, dicoba!
Hari Pertama: Pagi Hari
Ketika Anda masih kecil, Anda melihat dunia dengan apa adanya. Namun, setelah menjadi orang dewasa, Anda melihat dunia melalui lensa kebijaksanaan yang diperoleh dari pengalaman.
Akan tetapi, bagaimana jika Anda bisa bertemu diri sendiri sebagai seorang anak? Apa yang akan Anda katakan kepada anak itu dengan begitu banyak kehidupan di depan mereka? Jika memungkinkan, coba temukan foto masa kecil Anda, atau pikirkan seperti apa penampilan Anda di usia muda.
Duduklah dengan tenang, pejamkan mata, dan bayangkan Anda menggandeng tangan anak itu dan duduk bersama. Apa yang ingin Anda sampaikan kepadanya?
Pelajaran, dorongan, atau peringatan apa yang dapat Anda berikan? Ungkapkan cinta dan kasih sayang yang Anda miliki untuk anak kecil itu, dan untuk orang dewasa mereka nantinya.
Advertisement
Hari Pertama: Malam Hari
Hari ini, Anda merenungkan apa yang akan Anda katakan kepada diri sendiri sebagai seorang anak. Saat malam, selesaikan percakapan itu. Duduk diam, pejamkan mata, dan bayangkan bertemu anak itu lagi. Kali ini, tanyakan pada diri anak tersebut apa yang ingin mereka katakan kepada Anda, dengan kondisi seperti sekarang.
Kebijaksanaan apa yang dimiliki oleh diri Anda yang lebih muda yang mungkin mengingatkan Anda akan tujuan dan potensi Anda? Apa ketakutan, harapan, dan impian anak itu bagi Anda?
Bayangkan bagaimana percakapan ini berlangsung, saat Anda membiarkan diri Anda yang lebih muda berbicara kepada Anda. Apakah ada hal-hal yang masih Anda yakini atau masih Anda sukai?
Apakah ada hal-hal yang Anda lupakan atau hilang yang mungkin Anda kunjungi kembali sebagai orang dewasa? Biarkan anak dalam diri Anda berbicara dan lihat apa yang dapat Anda pelajari.
Hari Kedua: Pagi Hari
Anak-anak memiliki perasaan intuitif yang luar biasa yang dapat tumpul di sepanjang untuk menuju dan melalui masa dewasa. Namun jauh di lubuk hati mereka, intuisi kekanak-kanakan itu tetap ada.
Hari ini, lihatlah apakah Anda dapat memanfaatkan perasaan mengetahui yang pernah datang begitu mudah kepada Anda. Ingat seperti apa dunia saat Anda masih kecil, dan lihat apakah Anda dapat mengakses sudut pandang itu lagi.
Bagaimana Anda berpikir tentang diri Anda sendiri? Bagaimana Anda melihat orang lain? Bagaimana perasaan Anda tentang tempat tinggal Anda? Apa hal yang paling Anda sukai untuk dilakukan?
Apakah dunia tempat yang lebih ajaib saat itu? Apakah Anda melihat dan mengalami berbagai hal secara berbeda sebelum Anda merasa perlu untuk mengelola atau mencoba mengendalikan keadaan yang menciptakan realitas Anda?
Lihat apakah Anda dapat melihat ke belakang melalui mata anak kecil itu. Bagaimana hidup Anda terlihat berbeda saat ini, jika Anda melihatnya dari sudut pandang yang lebih kekanak-kanakan? Apa yang dikatakan intuisi Anda tentang apa yang Anda butuhkan, atau apa yang perlu Anda ubah? Catat dan coba renungkan hal ini.
Advertisement
Hari Kedua: Malam Hari
Malam ini, tanpa ekspektasi atau penilaian, pejamkan mata dan luangkan waktu untuk membayangkan diri Anda sebagai seorang anak lagi. Pilih usia yang Anda ingat setidaknya cukup baik, atau peristiwa yang Anda ingat pernah Anda alami sebelum Anda melewati masa pubertas.
Ingatlah mengenai detail apa yang dapat Anda identifikasi tentang lingkungan Anda, kehadiran orang lain, dan perasaan diri Anda? Seperti apa realitas Anda? Bagaimana rasanya sebelum Anda harus mencari nafkah, sebelum Anda memiliki keluarga sendiri, teman dewasa, dan kehidupan dewasa yang penuh dengan tanggung jawab?
Biarkan diri Anda hidup di dalam ingatan ini untuk sementara dan lihat apa yang muncul secara intuitif untuk Anda. Cobalah untuk mengidentifikasi setidaknya satu perasaan yang terkait dengan pengalaman ini yang ingin Anda tangkap kembali.
Adakah sesuatu yang Anda rasa telah hilang, sudut pandang yang dulu Anda lupakan, atau perasaan yang dapat Anda alami kembali?