7 Spesies Hiu yang Bisa Dijadikan sebagai Hewan Peliharaan

Pecinta ikan dapat menjadikan hiu sebagai hewan peliharaan unik. Dari varietas ukuran hingga tingkat energi yang beragam, hiu menawarkan pengalaman menarik. Namun, perlu perhatian khusus karena memelihara hiu membutuhkan pengetahuan dan perawatan tingkat ahli.

oleh Haneeza Afra Nur Zhafirah diperbarui 31 Jan 2024, 12:25 WIB
Diterbitkan 31 Jan 2024, 12:13 WIB
Potret Hiu Paus (Sumber: Pixabay)
Ilustrasi hiu. (Foto: Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta Bagi para pecinta ikan, mungkin terlintas dalam pikiran untuk menjadikan hiu sebagai hewan peliharaan. Walaupun impian memiliki hiu putih raksasa dalam akuarium mungkin tidak realistis, namun terdapat beberapa spesies hiu yang ternyata sangat cocok sebagai hewan peliharaan yang menarik!

Ukuran, tingkat energi, dan pola makan yang berbeda-beda pada setiap spesies hiu menyumbang pada karakteristik unik yang membuatnya menjadi pilihan hewan peliharaan yang luar biasa menarik. 

Namun, keberhasilan dalam memelihara hiu tidak hanya bergantung pada aspek fisik semata. Perilaku dan pola makan hiu juga merupakan faktor penting yang harus dipertimbangkan. Beberapa spesies hiu mungkin memiliki kecenderungan untuk memakan mangsa hidup, sedangkan yang lain mungkin lebih bersahabat dengan makanan yang telah diolah. 

Meskipun memiliki daya tarik estetika yang besar, penting untuk tidak tergoda oleh kekaguman terhadap kegagahan hiu. Memelihara hiu memerlukan pengetahuan mendalam tentang habitat alami mereka, serta kemampuan untuk menyediakan kondisi akuarium yang sesuai. 

Merangkum dari a-z-animals.com, artikel ini akan membahas beberapa spesies hiu yang cocok untuk dipelihara!

7. Hiu Pelangi

hiu
Foto: Wikipedia

 

Hiu pelangi, yang sering disalahartikan sebagai hiu sejati, sebenarnya adalah ikan kecil bersirip pari yang memiliki hubungan dekat dengan spesies ikan mas dan ikan kecil. Beberapa julukan yang akrab dengan ikan ini meliputi hiu ruby, hiu sirip merah, dan hiu pelangi ikan kecil. Meskipun disebut hiu, karakteristik fisiknya seperti bentuk tubuh yang panjang, moncong runcing, dan ekor bercabang menyerupai ikan hiu. Selain itu, kombinasi warna tubuh yang mencakup hitam, biru, abu-abu, atau albino, dengan sirip yang berwarna terang seperti oranye atau merah, menambah daya tarik visualnya. Hiu pelangi memiliki panjang tubuh maksimal sekitar 6 inci.

Secara pangan, hiu pelangi bersifat omnivora, mengonsumsi berbagai makanan dari alga, larva, serangga, plankton, hingga krustasea. Di lingkungan penangkaran, mereka dapat diberi makan tablet alga, larva serangga, cacing darah, udang air asin, dan bahkan sayuran untuk mempertahankan warna cerah mereka. Meskipun dapat hidup berdampingan dengan ikan akuarium air tawar lainnya yang damai, perlu diperhatikan bahwa hiu pelangi tidak cocok dengan ikan lain yang menempati lapisan air yang sama. 

Hindari ikan pemalu, seperti ikan lele, karena hiu pelangi cenderung mengejar dan menyerang ikan tersebut. Selain itu, walaupun mereka bisa dipelihara bersama, hiu pelangi bisa menunjukkan sikap agresif satu sama lain. Oleh karena itu, pemilihan ukuran akuarium yang memadai menjadi kunci utama, dengan setidaknya memerlukan akuarium berukuran 50 galon untuk satu hiu pelangi.

6. Hiu Bala

hiu
Foto: Wikipedia

Hiu bala, ikan air tawar yang memukau, memiliki kemiripan mencolok dengan hiu sejati melalui warna, bentuk, dan mulutnya yang menyerupai hiu. Meski begitu, sebenarnya hiu bala berkerabat dengan keluarga ikan mas, bukan hiu sejati seperti yang terdengar dari namanya. Nama "hiu" disematkan pada ikan ini karena gaya berenangnya yang khas. Dengan tubuh berwarna perak, sirip hitam, dan bercak kuning tersebar di seluruh badannya, hiu bala yang sehat dapat tumbuh hingga panjang mencapai 12 inci.

Untuk memelihara hiu bala dengan baik, diperlukan akuarium besar dan variasi makanan yang cukup. Ikan ini bersifat omnivora, mengonsumsi berbagai makanan seperti makanan hidup, makanan beku, pelet, dan serpihan. Di lingkungan air tawar, diet mereka melibatkan krustasea, tumbuhan, serangga, dan larva. Yang menarik, hiu bala tidak mengunyah atau menggigit makanannya, melainkan menyedotnya melalui mulut yang terbuka.

Kehidupan sosial hiu bala juga perlu diperhatikan, karena ikan ini lebih bahagia dan aktif jika ditempatkan dalam kelompok. Mereka berbaur dengan baik dengan spesies ikan air tawar lainnya, selama memiliki setidaknya tiga hiu bala dalam satu akuarium. Untuk menciptakan lingkungan yang sesuai, disarankan memiliki akuarium berukuran 120 hingga 150 galon agar memberikan cukup ruang bagi hiu bala untuk berenang dan beristirahat. Dengan penanganan yang baik, hiu bala dapat menjadi hewan peliharaan yang menarik dan tahan lama, dapat hidup hingga sekitar 10 tahun dalam kondisi ideal.

5. Hiu Perawat Ekor Pendek

hiu
Foto: Arjan Haverkamp/Flickr

Hiu perawat ekor pendek, sebagai anggota terkecil keluarga hiu perawat, merupakan spesies terumbu tropis yang dapat mencapai panjang hingga 30 inci. Ciri khas hiu ini terletak pada ekor yang pendek dan kepala yang lebar dengan sungut hidung kecil. Meskipun ukurannya kecil, keunikan dan penampilan hiu perawat ekor pendek membuatnya menarik untuk dipelihara di akuarium.

Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi hiu perawat ekor pendek, pemberian makanan yang terdiri dari ikan segar, cumi atau udang, kerang, dan kerang diperlukan. Beruntung, semua jenis makanan tersebut dapat dengan mudah ditemukan di toko makanan laut mana pun, memudahkan pemilik hiu dalam menyediakan diet yang sesuai.

Meskipun hiu perawat ekor pendek memiliki ukuran yang relatif kecil dan aktivitas yang tidak terlalu tinggi, perawatan yang hati-hati tetap diperlukan. Tangki akuarium yang dianjurkan setidaknya berukuran 200 galon, dengan kondisi air yang murni. Pemilihan teman seakuarium juga menjadi pertimbangan penting untuk keberhasilan jangka panjang. 

Hiu ini cenderung beraktivitas di malam hari, seringkali duduk di dasar akuarium atau bersembunyi di gua pada siang hari. Jika terlihat aktif di siang hari, hal ini mungkin menunjukkan kebutuhan pemberian makan lebih sering. Karena perawatan yang memerlukan tingkat keahlian, hiu perawat ekor pendek dianggap sebagai hewan peliharaan khusus.

4. Hiu Kucing Karang

hiu
Foto: Wikipedia

Hiu kucing karang, salah satu varietas hiu kucing yang berhabitat di terumbu karang, menarik perhatian sebagai pilihan hewan peliharaan dengan ukuran yang relatif kecil, dapat tumbuh hingga panjang 28 inci. Tubuhnya yang ramping, kepala, dan ekor yang pendek memberikan tampilan yang unik. Ciri khasnya adalah adanya bintik hitam dan putih yang tersebar di punggung, samping, dan sirip, sementara bagian bawahnya berwarna putih.

Hiu kucing karang aktif pada senja dan malam hari, mencari makanan seperti invertebrata dan ikan bertulang kecil di dasar laut. Dalam akuarium, hiu kucing karang dengan cepat menyesuaikan diri, mengonsumsi berbagai jenis makanan, termasuk sisi perak, kerang, udang, remis, dan daging ikan.

Pemeliharaan hiu kucing karang sebagai hewan peliharaan memerlukan perhatian khusus. Untuk pembiakan yang optimal, akuarium berukuran 300 hingga 450 galon diperlukan, dengan ukuran optimal mencapai 450 galon. Hiu ini dapat hidup bersama spesies ikan tropis lain yang tidak agresif, tetapi perlu diingat bahwa jika tidak diberi makan dengan baik, hiu kucing karang mungkin akan memakan invertebrata atau ikan kecil di sekitarnya.

3. Hiu Wobbegong

hiu
Foto: Wikipedia

Wobbegong dapat menjadi pilihan hiu yang menarik untuk dijadikan hewan peliharaan, asalkan Anda memilih spesies yang sesuai. Beberapa jenis wobbegong bisa tumbuh hingga panjang 10 kaki, ukuran ini tentu tidak cocok untuk sebuah akuarium! Pilihan terbaik adalah wobbegong utara (O. wardi), yang juga dikenal sebagai wobbegong Ward. Hiu kecil ini memiliki panjang sekitar 2 kaki, tubuh yang rata, kekar, dan mulut yang pendek dengan percabangan. Penyamaran wobbegong sangat efektif, menyerupai pola karpet, sehingga sering disebut sebagai hiu karpet.

Diet wobbegong terutama terdiri dari ikan dasar laut, gurita, kepiting, dan lobster. Sebagai predator penyergap, sebagian besar wobbegong adalah karnivora. Meskipun predator, perawatan mereka cukup mudah karena hanya perlu diberi makan dua kali seminggu.

Akuarium berukuran 135 galon sudah cukup untuk memelihara wobbegong, tetapi agar lebih bahagia, disarankan menggunakan akuarium berukuran 180 galon atau lebih. Saat memasukkan ikan lain ke dalam akuarium yang berisi wobbegong, perlu hati-hati karena wobbegong cenderung memakan ikan di akuariumnya. Namun, dengan kepribadian yang kurang aktif dan cenderung berada di dasar akuarium, wobbegong dapat menjadi hewan peliharaan yang menarik dan relatif mudah untuk dikelola.

 

2. Hiu Bambu

hiu
Foto: Wikipedia

Hiu bambu berpita coklat menjadi pilihan menarik sebagai hewan peliharaan dengan karakteristik yang unik. Ciri khas hiu ini adalah adanya sungut di sekitar hidungnya, sementara corak pita yang indah membentang sepanjang tubuhnya. Namun, sayangnya, keindahan pita ini dapat memudar seiring dengan bertambahnya usia hiu pita coklat dewasa yang dapat tumbuh hingga lebih dari 40 inci (3,3 kaki).

Sebagai karnivora, hiu bambu pita coklat memerlukan diet yang kaya akan daging, termasuk udang, kerang, cumi-cumi, dan berbagai jenis ikan. Menariknya, hiu ini tidak bersaing secara agresif untuk mendapatkan makanan, sehingga mungkin perlu "diberi makan" untuk memastikan asupan nutrisi yang cukup guna menjaga kesehatannya.

Hiu bambu pita coklat dapat menjadi hewan peliharaan yang menarik bagi penggemar hiu yang ingin memelihara mereka dalam akuarium. Dengan ukuran yang cukup besar, hiu ini dapat dipelihara dalam akuarium berukuran 180 galon bersama dengan ikan lain yang kompatibel. Mereka aktif pada malam hari dan membutuhkan gua tempat mereka dapat bersembunyi di siang hari. 

Substrat yang lembut diperlukan untuk menghindari goresan pada perut hiu karena teksturnya yang kasar. Dengan kondisi lingkungan yang ideal, hiu bambu pita coklat bisa hidup sekitar 20 hingga 25 tahun, menawarkan pengalaman pemeliharaan yang penuh tantangan dan penuh keindahan bagi pecinta hiu.

1. Hiu Epaulette

hiu
Foto: Wikipedia

Hiu epaulette, dengan tubuh panjang dan kepala rata, adalah pilihan hiu yang populer untuk dijadikan hewan peliharaan. Keunikan penampilannya terletak pada warna berbintik, dengan warna dasar coklat muda dan bintik-bintik hitam yang mencolok, terutama di kedua sisi tubuhnya. Saat dewasa, hiu ini umumnya memiliki panjang sekitar 3,3 kaki. 

Menariknya, hiu epaulette memiliki cara bergerak yang unik, menggunakan sirip dada dan perut untuk berjalan di dasar laut, termasuk di perairan dangkal atau bahkan di darat, memudahkan mereka dalam mencari mangsa di berbagai kondisi perairan.

Hewan peliharaan ini juga memiliki temperamen yang damai, menjadikannya hewan yang mudah diatasi. Dalam pemeliharaan, hiu epaulette memiliki beberapa kualitas yang membuatnya sangat cocok sebagai hewan peliharaan. Pertama, ukurannya yang relatif kecil dibandingkan dengan hiu lain, meskipun mereka masih memerlukan akuarium berukuran 180 galon atau lebih. Selain itu, menyediakan lahan kering yang sesuai bagi hiu ini juga penting untuk menjaga kenyamanan mereka.

Kedua, makanan mereka berupa invertebrata kecil seperti udang, kepiting, dan ikan kecil, yang dapat dengan mudah ditemukan di toko akuarium. Terakhir, perilaku unik mereka yang dapat berjalan memberikan daya tarik tambahan, menjadikannya sorotan di rumah dan pembuka percakapan yang menarik. Meskipun memberikan hiburan dan kegembiraan hingga 20 tahun, perlu dipertimbangkan dengan matang sebelum menambahkan hiu epaulette ke dalam keluarga, mengingat umur panjang mereka.

Apakah ada hiu ganas di Indonesia?

Mengutip dari nationalgeographic, hiu macan merupakan salah satu hiu pemangsa terganas dengan panjang bisa mencapai 4,5 meter dan bobot bisa mencapai 635 kilogram, bahkan hiu ini dapat memangsa seekor sapi laut.

 

Apakah ada hiu di air tawar?

Hiu Gangga hidup di sungai-sungai di India, Bangladesh, Kalimantan, dan Myanmar. Mereka memiliki mata di atas kepala, tidak seperti hiu lain yang berada di samping.

 

Hiu apa yang paling jinak?

Hiu paus sangat jinak dan tidak berbahaya bagi manusia, bahkan sering kali terlihat bersahabat dengan penyelam dan wisatawan di perairan laut.

 

Apa yang dimakan ikan hiu?

Hiu adalah pemakan oportunistik, tetapi sebagian besar hiu memakan ikan kecil dan invertebrata.

 

Hiu hantu itu apa?

Hewan laut yang satu ini memiliki bentuk yang menyerupai seekor hiu, tapi dengan kepala yang lebih pipih seperti ikan pari.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya