Dampak Buruk Polusi Udara, Kenali Gejala Bronkitis pada Anak

Polusi udara dapat menyebabkan bronkitis pada anak, gejalanya termasuk batuk produktif dan sesak napas. Temukan penanganannya di sini.

oleh Abhista diperbarui 26 Nov 2024, 04:57 WIB
Diterbitkan 26 Nov 2024, 04:57 WIB
Ilustrasi. (foto: Pinterest).
Ilustrasi. (foto: Pinterest).

Liputan6.com, Jakarta Kualitas udara yang tidak sehat dapat berdampak pada kesehatan sistem pernapasan, terutama pada kelompok sensitif seperti balita, ibu hamil, dan lansia. Kelompok ini rentan terkena masalah kesehatan yang datang dari buruknya kualitas udara, seperti bronkitis.

Keseharian di luar ruangan jugalah memudahkan bronkitis untuk terjadi, terutama pada anak-anak yang dalam masa pertumbuhannya membutuhkan banyak aktivitas dan bermain di luar ruangan. Mereka bisa dengan mudah terpapar polusi yang bisa menyebabkan bronkitis.

Bronkitis merupakan iritasi atau peradangan pada dinding saluran bronkus, yaitu pipa yang menyalurkan udara dari tenggorokan ke paru-paru. Kondisi ini bisa terjadi dalam hitungan hari, minggu, bahkan bulan, dan kerap menyerang anak-anak.

Bronkitis Terjadi Akibat Polusi Udara

Ilustrasi. (foto: Pinterest/WebMD).
Ilustrasi. (foto: Pinterest/WebMD).

Polusi udara dapat menyebabkan beberapa penyakit pernapasan, termasuk bronkitis. Bronkitis merupakan iritasi atau peradangan pada dinding saluran bronkus, yaitu pipa yang menyalurkan udara dari tenggorokan ke paru-paru. Kondisi ini bisa terjadi dalam hitungan hari, minggu, bahkan bulan.

Karena kerap menyerang anak-anak, sebaiknya ketahuilah gejala dan dampaknya agar orang tua dapat mewaspadainya sedari awal. "Anak-anak sangat rentan terhadap polusi udara yang dapat menyebabkan bronkitis," kata Dr. Andi, seorang ahli pulmonologi.

Gejala Bronkitis pada Anak

Ilustrasi. (foto: Pinterest/JawaPos).
Ilustrasi. (foto: Pinterest/JawaPos).

Bronkitis muncul karena terjadi peradangan pada bronkus, mengakibatkan terjadinya penyempitan pada saluran napas dan penuh akan lendir. Dahak atau lendir ini menumpuk sebagai bentuk respons dari imunitas tubuh saat menangkap zat infeksi maupun non-infeksi yang menyebabkan bronkitis.

Lama-kelamaan, lendir yang menumpuk pada bronkus akan menutup dan menyumbat saluran pernapasan. Hal ini akan memicu munculnya sesak napas dan batuk sebagai respons tubuh pengidap untuk membantu mengeluarkan lendir. Adapun, bronkitis terbagi menjadi dua jenis, yakni akut dan kronis.

Bronkitis akut berarti gejalanya sering berkembang dengan cepat dan tidak berlangsung lama serta sebagian besar kasusnya ringan. Sementara itu, bronkitis kronis merupakan batuk produktif yang berlangsung setidaknya tiga bulan, dengan serangan berulang yang terjadi setidaknya selama dua tahun berturut-turut.

Dampak Serius Bronkitis pada Anak

Ilustrasi. (foto: Pinterest/Freepik).
Ilustrasi. (foto: Pinterest/Freepik).

Ketika bronkitis membuat pengidapnya sulit bernapas, kadar oksigen dalam tubuh akan menurun. Seiring waktu, kondisi ini menyebabkan kerusakan pada paru-paru dan seluruh tubuh. Perkembangan bronkitis kronis dan bentuk PPOK lainnya dapat menyebabkan komplikasi dari waktu ke waktu, termasuk hipoksia.

Meski sebagian besar anak yang mengidap bronkitis akut akan sembuh tanpa masalah, tetapi tanpa perawatan yang tepat, baik bronkitis akut maupun kronis dapat memicu terjadinya pneumonia. Pneumonia merupakan kondisi inflamasi yang terjadi saat seseorang mengalami infeksi pada kantung-kantung udara dalam paru-paru.

Kantung udara yang terinfeksi tersebut akan terisi oleh cairan maupun nanah (dahak purulen). Gejala dari pneumonia adalah nyeri dada saat batuk atau bernapas, badan berkeringat, menggigil, dan demam.

Penanganan Bronkitis

Ilustrasu. (foto: Pinterest/Dynarex).
Ilustrasu. (foto: Pinterest/Dynarex).

Sebagian besar kasus bronkitis akut sembuh tanpa pengobatan, biasanya dalam beberapa minggu. Namun, jika dokter mencurigai penyakit ini terjadi akibat infeksi bakteri, ia mungkin akan meresepkan antibiotik. Dokter juga akan merekomendasikan agar anak-anak dan juga remaja meminum banyak cairan dan beristirahat lebih banyak.

Untuk beberapa anak atau remaja yang lebih tua, dokter mungkin meresepkan penggunaan obat batuk untuk meredakan batuk. Dokter juga terkadang meresepkan bronkodilator atau obat lain yang mengobati asma.

Tips Melindungi Anak dari Polusi Udara

Ilustrasi. (foto: Pinterest/Creative Market).
Ilustrasi. (foto: Pinterest/Creative Market).

Beberapa cara juga dapat diterapkan agar anak terlindungi dari polusi udara sehingga kesehatan tetap terjaga. Selalu pantau kualitas udara secara rutin. Kualitas udara bisa dilihat pada aplikasi Nafas. Mengurangi aktivitas di luar rumah adalah langkah yang bijak.

Menggunakan masker saat harus menjalani aktivitas di luar ruangan juga penting. Gunakan masker yang tepat, seperti masker KF94 atau KN95. Asupan vitamin dan olahraga rutin untuk menjaga imunitas tubuh juga sangat disarankan.

Apa itu bronkitis?

Bronkitis adalah peradangan pada dinding saluran bronkus yang menyalurkan udara dari tenggorokan ke paru-paru.

Bagaimana polusi udara dapat menyebabkan bronkitis?

Polusi udara mengandung partikel berbahaya yang dapat mengiritasi dan meradang saluran pernapasan, memicu bronkitis.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya