Citizen6, Semarang: Jakarta, ibu kota Republik Indonesia, secara resmi dinyatakan sebagai tuan rumah Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2015 mendatang.
Keputusan ini diumumkan secara langsung oleh Presiden BWF (Badminton World Federation) Poul Erik Hoyer pada Jumat 29 November 2013. Dengan demikian, Indonesia berhasil menyingkirkan China sebagai satu-satunya pesaing dalam bidding penyelenggaraan kejuaran dunia tersebut. Meriahnya Istora, Senayan, yang sering menjadi tempat diselenggarakannya Indonesia Open, mendapatkan kesempatan untuk menjadi saksi bisu perhelatan turnamen bulutangkis kelas dunia.
Berita ini secara hangat langsung menyebar di dunia maya. Melalui media sosial online seperti Twitter dan Facebook, banyak Badminton Lovers (BL), sebutan penggemar bulutangkis Indonesia, yang mengaku senang dan antusias dengan terpilihnya Indonesia menjadi penyelenggara turnamen setahun sekali tersebut.
Banyak BL dari luar Jakarta yang mulai bersiap dengan turnamen ini, sebagian besar BL yang masih berstatus sebagai pelajar langsung menggungkapkan niatnya untuk mulai menabung agar 2015 mereka bisa menjadi salah satu penggemar bulutangkis yang hadir langsung.
Selain antusias, BL berjanji akan meramaikan turnamen tersebut dengan menghadirkan atmosfer tersendiri bagi para pebulutangkis luar yang akan tampil pada ajang tersebut. Karena pasalnya, Istora, Senayan, yang merupakan dinasti bulutangkis Indonesia sudah terkenal dengan 'keangkerannya'. Suara gemuruh dari balon tepok dan teriakan para penonton terkadang menjadi 'musuh' bagi pebulutangkis luar. Ini bisa menjadi nilai plus tersendiri untuk atlet Indonesia agar lebih percaya diri untuk memetik gelar dalam ajang bergengsi itu. (Mayangsari/mar)
Mayangsari, mahasiswa Komunikasi FISIP Universitas Diponegoro (UNDIP) dan pewarta warga.
Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atau opini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com.
Keputusan ini diumumkan secara langsung oleh Presiden BWF (Badminton World Federation) Poul Erik Hoyer pada Jumat 29 November 2013. Dengan demikian, Indonesia berhasil menyingkirkan China sebagai satu-satunya pesaing dalam bidding penyelenggaraan kejuaran dunia tersebut. Meriahnya Istora, Senayan, yang sering menjadi tempat diselenggarakannya Indonesia Open, mendapatkan kesempatan untuk menjadi saksi bisu perhelatan turnamen bulutangkis kelas dunia.
Berita ini secara hangat langsung menyebar di dunia maya. Melalui media sosial online seperti Twitter dan Facebook, banyak Badminton Lovers (BL), sebutan penggemar bulutangkis Indonesia, yang mengaku senang dan antusias dengan terpilihnya Indonesia menjadi penyelenggara turnamen setahun sekali tersebut.
Banyak BL dari luar Jakarta yang mulai bersiap dengan turnamen ini, sebagian besar BL yang masih berstatus sebagai pelajar langsung menggungkapkan niatnya untuk mulai menabung agar 2015 mereka bisa menjadi salah satu penggemar bulutangkis yang hadir langsung.
Selain antusias, BL berjanji akan meramaikan turnamen tersebut dengan menghadirkan atmosfer tersendiri bagi para pebulutangkis luar yang akan tampil pada ajang tersebut. Karena pasalnya, Istora, Senayan, yang merupakan dinasti bulutangkis Indonesia sudah terkenal dengan 'keangkerannya'. Suara gemuruh dari balon tepok dan teriakan para penonton terkadang menjadi 'musuh' bagi pebulutangkis luar. Ini bisa menjadi nilai plus tersendiri untuk atlet Indonesia agar lebih percaya diri untuk memetik gelar dalam ajang bergengsi itu. (Mayangsari/mar)
Mayangsari, mahasiswa Komunikasi FISIP Universitas Diponegoro (UNDIP) dan pewarta warga.
Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atau opini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com.