Liputan6.com, Jakarta - Tken ASIX milik pasangan artis Indonesia Anang Hermansyah dan Ashanty merupakan salah satu token asli yang berasal dari Indonesia. Selain token ASIX, ternyata masih ada kripto lain yang juga berasal dari dalam negeri.
Banyaknya kripto asli buatan dalam negeri, menunjukkan perkembangan kripto di Indonesia sudah semakin besar dan mulai diminati oleh banyak kalangan. Berikut deretan kripto asli buatan Indonesia, ditulis Jumat (11/2/2022):
Baca Juga
1. LDX Token
Advertisement
LDX Token merupakan kripto asli karya anak bangsa yang sudah mulai dirintis pengembangannya sejak 2 tahun lalu. LDX token memiliki underlying yang kuat dengan project project favorit investor global, seperti staking, farming, NFT market place, swab dan pool.
LDX Token merupakan kripto yang dikembangkan oleh Litedex Protocol. LDX adalah satu-satunya aset kripto murni karya anak bangsa dengan konsep Decentralized Exchange dan dibuat langsung oleh IT asli indonesia, tanpa melibatkan pihak luar.
"Di Era Metaverse, Aset kripto LDX Token akan memiliki peran penting, karena platform Litedex mengusung project Meta Finance, dengan mengadopsi multi blockchain popular global, seperti Binance, solana, Huobi dll," ujar Chief Marketing Officer Litedex Protocol, Andra.
2. Toko Token (TKO)
Kripto asli Indonesia lainnya adalah Toko Token (TKO) yang dikembangkan oleh platform pertukaran kripto Tokocrypto. Melansir dari situs resmi Toko Token, TKO adalah adalah ekosistem CeFi+DeFi holistik yang dibangun di atas BSC.
Hal tersebut merupakan yang pertama menjadi pelopor strategi pendekatan ganda bagi setiap orang Indonesia berpartisipasi dalam kripto untuk kesetaraan finansial yang lebih besar.
TKO, adalah cryptocurrency Indonesia pertama yang menawarkan model token hybrid yang unik. Token ini melayani beberapa tujuan pada platform blockchain Tokocrypto dan memungkinkan pengguna untuk berpartisipasi dalam pertukaran kripto, program simpanan dan tabungan, aplikasi DeFi lintas platform, dan pasar NFT.
Toko Token secara resmi diluncurkan pada April 2021 dan sejak itu menarik perhatian pengguna pribadi dan perusahaan. Platform Tokocrypto dibuat bersama dengan Binance, yang berfungsi sebagai dukungan signifikan untuk proyek dan pengembangannya di masa depan.
3. IDM Token
Kripto selanjutnya yang asli buatan Indonesia adalah IDM Token. Melansir dari Coinmarketcap, IDM Token dimaksudkan untuk mengundang investor mata uang kripto untuk membiayai proyek-proyek besar dalam membangun ekosistem digital koperasi dan UMKM di Indonesia.
Token IDM pada tahap awal berada di jaringan Binance Smart Chain. Token IDM bertujuan untuk memiliki tiga jenis pemegang atau investor yaitu Super Investor, Investor, dan Supporter.
CEO dari IDM Token ini adalah MC Basyar. Saat ini, MC Basyar juga menjadi CEO dalam pengembangan token ASIX milik Anang Hermansyah dan Ashanty.
4. Zipmex Token (ZMT)
Dilansir dari Coinmarketcap, Zipmex token (ZMT) adalah token ERC-20 yang disimpan di BitGo yang dibuat dan diatur oleh Zipmex, platform pertukaran aset digital dan investasi.
Zipmex sendiri adalah satu-satunya pertukaran aset digital lintas yurisdiksi yang diatur sepenuhnya di Asia Pasifik dengan berbagai produk investasi termasuk rekening berbunga (ZipUp), pinjaman (ZipLend) dan pembayaran (ZipPay).
Visinya adalah menjadi platform penghasil kekayaan digital terkemuka di kawasan ini dengan menyediakan peluang finansial dan investasi yang lebih baik bagi masyarakat.
Zipmex diatur sepenuhnya oleh otoritas terkait dan beroperasi di Singapura, Australia, Indonesia, dan Thailand, Zipmex memberi pengguna platform yang aman dan terlindungi untuk membeli aset digital dengan harga terbaik melalui penyediaan kumpulan likuiditas terdalam.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Mengenal Signum Coin, Kripto dari Perusahaan Blockchain yang Ramah Energi
Sebelumnya, Signum menghadirkan solusi blockchain yang kuat ke dunia dengan cara yang lebih modern. Seperti Bitcoin, Signum menyediakan mata uang digital yang disebut Signa atau Signum Coin yang didistribusikan, diperdagangkan, dan disimpan menggunakan sistem buku besar yang terdesentralisasi.
Dilansir dari Coinmarketcap, Rabu, 9 Februari 2022, Signum lebih dari sekadar mata uang digital. Sebagai platform yang dapat disesuaikan, Signum memiliki kekuatan untuk menampilkan aplikasi terdesentralisasi yang tidak dapat dihentikan dan tahan sensor.
Signum dijelaskan dalam whitepaper nya sebagai blockchain pertama yang menghasilkan kurang dari 0,002 persen energi dari Bitcoin. Signum juga menghindari limbah elektronik dibandingkan dengan cryptocurrency lainnya.
Arsitektur Signum mencakup kontrak cerdas yang mudah digunakan. Dengan begitu, Signum dapat menjadi solusi pembayaran yang lancar dan aman. Selain pembayaran digital, Signum menghadirkan keuangan, game, dan aplikasi terdesentralisasi dengan cara yang aman.
Apa itu Signa atau Signum Coin
Signa atau Signum Coin adalah cryptocurrency pertama yang dapat digunakan di semua aplikasi Signum. Signa adalah cryptocurrency pertama yang menggunakan algoritma konsensus Proof-of-Capacity.
Orang-orang di balik Signum
Sejak 2019, tim pengembangan inti dengan komunitas teknologinya yang besar dan menarik telah bekerja di atas fondasi Signum. Signum berevolusi dari mantan blockchain Burstcoin yang memiliki blok genesis pada 2014.
Asosiasi Jaringan Signum, Organisasi Nirlaba Swiss berdiri di belakang Signum dan mendukung jaringan untuk tumbuh dan memenuhi visinya tentang blockchain yang berkelanjutan dan inovatif.
Keunikan Signum
Hal yang membuat unik dari Signum adalah tidak adanya kerugian energi dan tidak ada limbah elektronik. Gagasan tentang teknologi blockchain yang lebih modern bukanlah hal baru, banyak yang sudah mengklaim bahwa memiliki teknologi terbaru blockchain, tetapi Signum benar-benar berada di garis depan gerakan keberlanjutan.
Advertisement