Orang Kaya Ukraina Sulit Beli Kripto di Tengah Ketegangan Geopolitik

Di Ukraina kebanyakan orang yang ingin melakukan lindung nilai dengan cryptocurrency di tengah tensi Geopolitik

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 25 Feb 2022, 12:31 WIB
Diterbitkan 25 Feb 2022, 12:31 WIB
Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital. Kredit: WorldSpectrum from Pixabay
Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital. Kredit: WorldSpectrum from Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Orang kaya Ukraina, setidaknya mereka yang belum meninggalkan negaranya, mencari cryptocurrency sebagai tempat yang aman untuk aset mereka saat konflik Rusia-Ukraina memanas.

Namun, ada persediaan terbatas untuk Stablecoin terkait dolar USDT Tether yang telah mendorong nilai tukar ke premi yang cukup besar. Hal tersebut dijelaskan oleh Michael Chobanian, pendiri pertukaran kripto Ukraina Kuna, yang diwawancarai di program "First Mover" CoinDesk TV. 

Chobanian menjelaskan tentang kesulitan membeli kripto dalam kondisi, masa depan ekonomi lokal yang tidak pasti dan kemungkinan untuk menggunakan blockchain di tengah gejolak geopolitik saat ini.

"Dalam hal kepanikan finansial, ya, ada kepanikan di antara warga Ukraina. Mereka ingin membuang uang tunai," kata Chobanian, seperti dikutip dari CoinDesk, Jumat (25/2/2022). 

Dia menjelaskan, kebanyakan orang yang ingin melakukan lindung nilai dengan cryptocurrency menukar uang tunai dengan USDT dan kemudian mengubahnya menjadi koin lain seperti bitcoin atau Ethereum. 

Masalahnya, pasokan USDT di dalam negeri terbatas sehingga pembeli pun tidak bisa membelinya dengan harga premium 4 persen, katanya. Situasi ini diperburuk oleh devaluasi mata uang lokal Ukraina. Hryvnia telah kehilangan 6 persen nilainya sejak 16 Februari, mencerminkan situasi yang tidak stabil saat ini.

“Tidak ada yang dapat Anda lakukan dengan uang tunai sekarang di sini. Kami tidak percaya pemerintah. Kami tidak percaya sistem perbankan. Kami tidak mempercayai mata uang lokal,” ungkap Chobanian.

"Dalam skenario terburuk, internet dan seluruh sistem perbankan bisa rusak di Ukraina, dan kripto bisa menjadi tempat yang aman,” lanjutnya.

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Prediksi

Ilustrasi mata uang kripto (Liputan6.com / Abdillah)
Ilustrasi mata uang kripto (Liputan6.com / Abdillah)

Berbicara tentang prospek masa depan sektor kripto selama krisis ini, Chobanian mengatakan dia khawatir tentang kurangnya investasi di negara itu dan prospek ekonomi yang suram dalam waktu dekat. Namun, ada juga peluang bagi sistem baru untuk masuk ke Ukraina seperti perusahaan blockchain.

"Mayoritas orang tidak memiliki pilihan lain selain kripto. Mereka yang sudah berada di dunia kripto berada di sisi yang aman, dan banyak yang mencoba yang terbaik untuk masuk, dengan susah payah,"ujar Chobanian.

"Kami berbicara tentang jutaan dolar uang tunai yang ingin masuk ke kripto, tetapi kami tidak dapat menemukan orang yang bersedia melakukan yang sebaliknya, menjualnya,” pungkasnya. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya