FTX Runtuh, Bagaimana Dampaknya ke Sektor Kripto di Indonesia?

Kasus FTX memicu efek domino ke market dan ekosistem industri kripto global.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 17 Nov 2022, 08:19 WIB
Diterbitkan 17 Nov 2022, 08:19 WIB
Aset Kripto
Perkembangan pasar aset kripto di Indonesia. foto: istimewa

Liputan6.com, Jakarta - Belum lama ini, FTX menjadi sorotan karena menjadi salah satu pertukaran kripto terbesar yang alami kebangkrutan karena krisis likuiditas yang terjadi antara FTX dan perusahaan afiliasinya Alameda Research.

Pertukaran cryptocurrency FTX telah mengajukan perlindungan kebangkrutan Bab 11 di AS, menurut pernyataan perusahaan yang diposting di Twitter, pada Jumat (11/11/2022) waktu setempat. 

Lantas, apa dampak runtuhnya salah satu pertukaran terbesar di dunia terhadap sektor kripto di Indonesia?

Ketua Umum Asosiasi Pedagang Aset Kripto Indonesia (ASPAKRINDO), Teguh Kurniawan Harmanda menuturkan secara keseluruhan kasus FTX memicu efek domino ke market dan ekosistem industri kripto global. Market kripto di Indonesia pun tidak bisa lepas dari dampaknya.

“Kami melihat saat ini tengah terjadi penurunan nilai di pasar aset kripto imbas kasus FTX. Peristiwa ini membuat investor kripto masih bersikap wait and see dan belum terlalu bergairah untuk kembali ke market,” kata pria yang akrab disapa Manda kepada Liputan6.com, Rabu (16/11/2022).

Meski secara perlahan market tengah recovery, Manda menyebut investor masih menunggu perkembangan yang terjadi dan menimbang efek ke depan dari krisis ini terhadap ekosistem industri kripto ke depan. 

Exchange Lokal Tak Terlalu Terdampak

Manda mengungkapkan, bisa memastikan tidak terjadi kenaikan permintaan penarikan dana atau withdrawal di platform exchange lokal di Indonesia. Operasional bisnis masih berjalan normal seperti biasa. 

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Industri Kripto Punya Peran Lindungi Konsumen

Ilustrasi kripto (Foto: Unsplash/Kanchanara)
Ilustrasi kripto (Foto: Unsplash/Kanchanara)

Meskipun begitu, sentimen ketakutan, ketidakpastian dan keraguan (FUD) terhadap centralized exchange (CEX) menguat setelah keruntuhan ekosistem FTX. Komunitas kripto kini bersikap lebih awas terhadap potensi fraud yang laten tersembunyi di balik nama besar exchange.

“Oleh karena itu, kami juga memastikan setiap anggota ASPAKRINDO telah menjalankan PerBa Bappebti yang mengamanahkan keamanan nasabah menjadi hal utama. Platform exchange menaati regulasi terkait transparansi transaksi dan penyimpanan aset kripto nasabah,” jelas Manda.

Industri Kripto Miliki Peran Lindungi Konsumen

Manda turut memaparkan, Industri kripto secara kolektif memiliki peran untuk melindungi konsumen. 

“Kami juga mendorong anggota ASPAKRINDO melakukan proof of reserved dengan 2 komponen yaitu audit aset dan audit liability. Ini menjadi komitmen bersama untuk menciptakan industri kripto yang transparan dan sehat,” pungkas Manda.


Eksekutif Pertukaran Kripto Global Bersaksi di Depan Komite Keuangan Inggris, Ada Apa?

Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital.
Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital. Kredit: WorldSpectrum from Pixabay

Sebelumnya, menyusul kebangkrutan FTX minggu lalu, para eksekutif dari Binance, Ripple, dan pelaku industri lainnya memberikan kesaksian di depan Komite Keuangan Parlemen Inggris. Beberapa komite yang hadir yaitu, ketua komite Harriet Baldwin, seorang anggota parlemen yang konservatif bersama dengan anggota komite lainnya. 

Sedangkan dari perwakilan pelaku industri yang hadir adalah wakil presiden urusan pemerintahan Eropa di Binance, Daniel Trinder, kepala kebijakan di jaringan pembayaran Ripple, Susan Friedman. Kemudian, direktur eksekutif grup lobi CryptoUK, Ian Taylor, dan kepala Eropa di Galaxy Digital, Tim Grant.

Baldwin melontarkan beberapa pertanyaan kepada perwakilan industri, seperti apakah peristiwa seputar FTX merusak kepercayaan terkait apa yang mereka lakukan untuk mencari nafkah.

"Saya pikir akan sangat salah jika menilai seluruh industri dengan satu apel buruk ini, yang kebetulan merupakan apel yang sangat besar," kata Grant, dikutip dari CoinDesk, Selasa, 15 November 2022.


Perusahaan Kripto Perlu Diaudit

llustrasi Kripto atau Crypto. Foto: Freepik
llustrasi Kripto atau Crypto. Foto: Freepik

Taylor dari CryptoUK meminta pemerintah Inggris untuk menerapkan kerangka kerja yang luas seperti undang-undang Pasar Uni Eropa dalam Aset Kripto (MiCA), dan Friedman dari Ripple menggemakan permintaan ini. Selain itu, Trinder dari Taylor dan Binance juga mengatakan perusahaan kripto perlu diaudit.

Anggota komite juga bertanya kepada Trinder apakah Binance mengetahui tindakannya membongkar sebagian besar kepemilikannya di pasar atas token pertukaran FTX FTT, dan Menyetujui dan kemudian mundur dari kesepakatan untuk bailout/mengakuisisi FTX dapat menyebabkan keruntuhan dari pertukaran itu.

Trinder membantah niat tersebut dan menawarkan untuk segera mengirimkan dokumen korespondensi terkait komite untuk membenarkan tindakan Binance tidak didorong oleh niat untuk menghancurkan pesaingnya.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Jeremy Hunt, Inggris masih memiliki harapan untuk menjadikan negaranya pusat inovasi kripto dan ingin bekerja dengan regulator untuk memastikan tujuan ini tidak merusak stabilitas. Maka dari itu, perundingan ini diharapkan dapat menemukan titik terang tentang apa yang terjadi dalam industri kripto.

INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)
INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya