Bitcoin dan Ethereum Melemah Tersengat Sentimen Inflasi AS

Liputan6.com, Jakarta Biro Statistik Tenaga Kerja Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan data inflasi terbaru di AS, menunjukkan perekonomian akan menunggu lebih lama dari perkiraan untuk menurunkan suku bunga.

Dilansir dari Coingape, Rabu (13/3/2024), menurut laporan Indeks Harga Konsumen (CPI), inflasi meningkat 0,4% pada Februari dan selanjutnya sebesar 3,2% mulai tahun lalu. Meskipun IHK bulanan berada dalam ekspektasi, data tahunan melampaui perkiraan Dow Jones sebesar 3,1%. 

Bitcoin dan Ethereum anjlok sekitar 2,5% sehari setelah pengumuman tersebut diperdagangkan di kisaran USD 70.500 atau setara Rp 1 miliar (asumsi kurs Rp 15.565 per dolar AS) dan USD 3.937 atau setara Rp 61,2 juta pada Rabu, 13 Maret 2024. 

Laporan CPI memicu aksi jual singkat di pasar dengan Bitcoin dan Ethereum jatuh dari level tertinggi baru-baru ini, mendorong investor memilih altcoin untuk dibeli.

Meskipun inflasi jauh di bawah puncaknya pada tahun 2022, inflasi tersebut masih jauh di atas target 2% Federal Reserve. Dengan inflasi yang tetap tinggi pada Januari dan Februari, prediksi penurunan suku bunga kembali memudar dan kemungkinan akan dimulai pada musim panas.

Bitcoin dan Ethereum kembali terkoreksi akibat inflasi, karena mereka jatuh dari level tertingginya baru-baru ini. Jika pasar stabil, investor mungkin mempertimbangkan untuk mengambil keuntungan dari penurunan tersebut untuk memaksimalkan keuntungan dalam jangka panjang.

Mengisi penurunan juga akan membangun momentum bagi Bitcoin dan Ethereum untuk melanjutkan reli menjelang halving pada April. Sementara itu, beberapa altcoin untuk dibeli menonjol, seperti Solana (SOL), PEPE, Grok.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Sebelumnya, harga Bitcoin dan kripto teratas lainnya terpantau alami pergerakan yang seragam pada Rabu (13/3/2024). Mayoritas kripto jajaran teratas terpantau kembali berada di zona merah.

Berdasarkan data dari Coinmarketcap, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) kembali terkoreksi. Bitcoin melemah 2,16 persen dalam 24 jam, tetapi masih menguat 11,18 persen sepekan.

Saat ini, harga Bitcoin berada di level USD 70.735 atau setara Rp 1 miliar (asumsi kurs Rp 15.550 per dolar AS). 

Ethereum (ETH) turut melemah. ETH turun 2,74 persen sehari terakhir, tetapi masih menguat 12,38 persen sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level Rp 61,1 juta per koin. 

Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) kembali menguat. Dalam 24 jam terakhir BNB naik 2,33 persen dan 36,43 persen sepekan. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga Rp 8,29 juta per koin. 

Kemudian Cardano (ADA) kembali berada di zona merah. ADA melemah 4,71 persen dalam 24 jam terakhir, tetapi masih menguat 9,83 persen sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level Rp 11.443 per koin.

Adapun Solana (SOL) kembali lesu. SOL melemah 0,17 persen dalam sehari, tetapi masih menguat 20,43 persen sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level Rp 2,29 juta per koin. 

XRP terpantau kembali berada di zona merah. XRP merosot 4,06 persen dalam 24 jam, tetapi masih menguat 16,96 persen sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga Rp 10.666 per koin. 

Koin Meme Dogecoin (DOGE) turut melemah. Dalam satu hari terakhir DOGE turun 8,53 persen, tetapi masih menguat 9,03 persen sepekan. Ini membuat DOGE diperdagangkan di level Rp 2.558 per token.

Stablecoin Tether (USDT) dan USD coin (USDC), pada hari ini sama-sama menguat 0,01 persen. Hal tersebut membuat harga keduanya masih bertahan di level USD 1,00

Sedangkan Binance USD (BUSD) menguat 0,01 persen dalam 24 jam terakhir, membuat harganya masih berada di level USD 1,00.

Adapun untuk keseluruhan kapitalisasi pasar kripto hari ini berada di level USD 2,68 triliun atau setara Rp 41.675 triliun.