Tambah Kepemilikan Bitcoin, Begini Strategi MicroStrategy

Langkah menjual obligasi untuk investasi Bitcoin menyoroti penekanan strategis MicroStrategy pada mata uang digital sebagai aset utama.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 14 Jun 2024, 13:38 WIB
Diterbitkan 14 Jun 2024, 13:38 WIB
Tambah Kepemilikan Bitcoin, Begini Strategi MicroStrategy
MicroStrategy kembali mengumumkan niatnya untuk menjual obligasi konversi senilai USD 500 juta atau setara Rp 8,1 triliun. (Foto: Unsplash/Thought Catalog)

Liputan6.com, Jakarta - MicroStrategy kembali mengumumkan niatnya untuk menjual obligasi konversi senilai USD 500 juta atau setara Rp 8,1 triliun (asumsi kurs Rp 16.284 per dolar AS), untuk pembelian lebih banyak bitcoin.

Dilansir dari Yahoo Finance, Jumat (14/6/2024), perusahaan tersebut, yang saat ini memiliki 214.400 BTC senilai sekitar USD 14,52 miliar atau setara Rp 236,4 triliun, memegang lebih dari 1% dari total pasokan Bitcoin yang beredar di dunia.

Obligasi tersebut, yang akan jatuh tempo pada 2032, ditargetkan kepada pembeli institusional yang memenuhi syarat, dengan opsi untuk meningkatkan penjualan sebesar USD 75 juta dalam 13 hari pertama.

Langkah menjual obligasi untuk investasi Bitcoin menyoroti penekanan strategis MicroStrategy pada mata uang digital sebagai aset utama, dengan kepemilikannya sudah melebihi kepemilikan entitas korporasi lainnya.

Surat utang tersebut akan memperoleh bunga setiap semester dan dapat dikonversi menjadi saham MicroStrategy atau uang tunai dalam kondisi tertentu. Inisiatif ini adalah bagian dari tren yang lebih luas dari upaya blockchain MicroStrategy, termasuk memanfaatkan blockchain Bitcoin untuk meningkatkan keamanan identitas digital.

Dalam lanskap bisnis yang lebih luas, langkah investasi MicroStrategy menunjukkan tren yang muncul di mana perusahaan semakin banyak memasukkan mata uang kripto ke dalam strategi perbendaharaan mereka. Michael Saylor, pendiri dan ketua perusahaan, telah menjadi pendukung vokal Bitcoin.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Microstrategy Borong 9.245 Bitcoin, Berapa Nilainya?

Bitcoin
Ilustrasi Bitcoin (Liputan6.com/Sangaji)

Sebelumnya, MicroStrategy Inc kembali melakukan pembelian Bitcoin kedua senilai jutaan dolar dalam waktu kurang dari seminggu, meningkatkan kepemilikan perusahaan menjadi lebih dari 1% dari seluruh suplai mata uang kripto di dunia.

Dilansir dari Yahoo Finance, Rabu (20/3/2024), perusahaan pembuat perangkat lunak itu kembali membeli Bitcoin sebanyak 9.245 Bitcoin seharga USD 623 juta atau setara Rp 9.7 triliun (asumsi kurs Rp 15.720 per dolar AS) antara 11 Maret dan 18 Maret, menurut pengajuan Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) pada Selasa. 

Pembelian tersebut, bersama dengan akuisisi Bitcoin senilai USD 821,7 juta atau setara Rp 12,9 juta  yang diumumkan minggu lalu, keduanya sebagian besar dibiayai melalui penjualan obligasi.

Pertama Beli BitcoinKetua dan salah satu pendiri MicroStrategy, Michael Saylor mulai membeli Bitcoin pada 2020 sebagai lindung nilai inflasi dan alternatif selain menyimpan uang tunai. 

Perusahaan memegang 214.246 token senilai sekitar USD 14 miliar atau setara Rp 220 triliun. Jumlah total maksimum Bitcoin adalah 21 juta, dengan sekitar 19,7 juta token telah diterbitkan sejauh ini. Diperkirakan tonggak sejarah tersebut akan tercapai pada 2140.

Dalam hal uang yang dibelanjakan, hampir seperempat pembelian Bitcoin MicroStrategy terjadi pada 2024 dan dengan biaya rata-rata lebih dari dua kali lipat biaya rata-rata tahun lalu, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg.

Harga rata-rata untuk akuisisi Bitcoin terbaru Microstrategy adalah USD 67.382 atau setara Rp 1 miliar, sedangkan harga rata-rata untuk total kepemilikan MicroStrategy adalah USD 35.160 atau setara Rp 552,7 juta menurut pengajuan SEC.

 

Timbun Bitcoin, Berapa Potensi Keuntungan MicroStrategy?

Bitcoin (Foto: Jievani Weerasinghe/Unsplash)
Bitcoin (Foto: Jievani Weerasinghe/Unsplash)

Sebelumnya, selama beberapa tahun terakhir, MicroStrategy (NASDAQ:MSTR) dan pimpinan perusahaan Michael Saylor telah membeli ratusan ribu Bitcoin. Sejauh ini, investasi di kripto yang dilakukan oleh MicroStrategy tersebut sangat sukses.

Dilansir dari Yahoo Finance, sabtu (2/3/2024), strategi investadi di Bitcoin ini membuat MicroStrategy memperoleh keuntungan yang belum direalisasi sekitar USD 4,9 miliar atau setara Rp 76,7 triliun (asumsi kurs Rp 15.658 per dolar AS) atas kepemilikan Bitcoin.

Dalam laporan 26 Februari, MicroStrategy mengungkapkan pembelian Bitcoin terbarunya. Antara 15 dan 25 Februari, perusahaan membeli 3.000 Bitcoin tambahan seharga USD 155,4 juta atau setara Rp 2,4 triliun. Pada hari pengungkapan, saham MicroStrategy naik 15,86%, menandai salah satu kinerja satu hari terbaik dalam sejarah perusahaan.

Pembelian terbaru membuat total cadangan Bitcoin MicroStrategy menjadi 193.000, senilai lebih dari USD 11 miliar atau setara Rp 172,2 triliun dengan harga saat ini. Token, yang terus dibeli selama beberapa tahun terakhir.

 

Mulai Beli Bitcoin pada 2020

Ilustrasi aset kripto Bitcoin. (Foto By AI)
Ilustrasi aset kripto Bitcoin. (Foto By AI)

Meskipun keuntungan besar dapat diperoleh dengan menutup posisi dan menjual, MicroStrategy tidak akan menjual kepemilikan Bitcoin dalam waktu dekat. Saylor tampil di Bloomberg TV minggu lalu untuk membahas pengalaman perusahaan dengan Bitcoin serta pandangannya terhadap aset tersebut, dengan mengatakan tidak ada alasan untuk menjual aset yang menang dan membeli yang kalah.

MicroStrategy menghasilkan pendapatan sekitar USD 120 juta atau setara Rp 1,8 triliun setiap kuartal dan kesulitan untuk mendapatkan pendapatan positif. Keuntungan Bitcoin jauh lebih tinggi daripada yang diperoleh perusahaan dari operasinya.

Selain itu, kepemilikan Bitcoin mendekati ukuran kapitalisasi pasar MicroStrategy sebesar USD 14,5 miliar atau setara Rp 227 triliun. Sahamnya juga berkinerja sangat baik dalam sebulan terakhir, naik lebih dari 80%.

Saylor mulai membeli Bitcoin pada 2020 untuk melakukan lindung nilai terhadap tingginya inflasi pada saat itu dan mengejar pengembalian kelebihan uang tunai. Investasi ini berjalan dengan sangat baik, dan MicroStrategy telah menjadi salah satu investor Bitcoin terbesar di dunia.

 

INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)
INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya