Bekerja di Lingkungan Inklusif, Penyandang Disabilitas Daksa Jadi Lebih Percaya Diri

Disabilitas fisik bukan penghambat untuk terus bekerja dan berkarya. Pasalnya, penyandang disabilitas menjadi salah satu pihak yang dapat berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 26 Okt 2021, 13:00 WIB
Diterbitkan 26 Okt 2021, 13:00 WIB
Rivan, pekerja disabilitas.
Rivan, pekerja disabilitas. Foto: BP

Liputan6.com, Jakarta Disabilitas fisik bukan penghambat untuk terus bekerja dan berkarya. Pasalnya, penyandang disabilitas menjadi salah satu pihak yang dapat berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Hal ini jadi acuan perusahaan energi BP-AKR Corporindo Tbk untuk membuka lapangan kerja yang inklusif, termasuk untuk penyandang disabilitas.

Guna mendukung tujuan tersebut, perusahaan itu menghadirkan kesempatan seluas-luasnya bagi semua orang termasuk penyandang disabiltas untuk bergabung dalam ekosistem stasiun pengisian bahan bakar (SPBU).

Salah satu penyandang disabilitas yang membuktikan dirinya tetap bisa bekerja dan berkarya adalah Rivan Iswantoro (29). Ia adalah fuel attendant di SPBU BP Cibubur.

Dengan disabilitas yang disandangnya, ia telah bergabung dengan BP sejak 2019 dan berhasil menunjukkan bahwa fisik bukanlah kendala untuk berkarya dan bekerja.

“Tidak pernah mudah bagi penyandang disabilitas untuk mendapatkan pekerjaan, apalagi di tengah situasi pandemi seperti saat ini. Namun, saya mendapatkan pekerjaan yang baik dan layak, dan berhasil menunjukkan bahwa disabilitas bukanlah penghalang untuk bekerja," kata Rivan dalam keterangan pers dikutip Senin (25/10/2021).

Memenuhi Kebutuhan

Dengan pekerjaan tersebut, Rivan bisa mendapatkan penghasilan yang baik untuk memenuhi berbagai kebutuhannya. Selain itu, Rivan mendapatkan pengalaman baru untuk bekerja dalam sebuah tim dan menunjukkan kemampuannya sebagai seorang pekerja yang andal.

Tidak hanya menjadi mandiri, pekerjaan yang dijalaninya membuat Rivan lebih percaya diri. Dalam perjalanannya kerjanya, Rivan mendapatkan serangkaian pelatihan berupa materi dan praktik langsung di site SPBU BP.

Beberapa pelatihan yang didapatkan Rivan, di antaranya penggunaan mesin Electronic Data Capture (EDC), dan penggunaan Alat Pemadam Api Ringan yang dipandu langsung oleh petugas Pemadam Kebakaran.

“Pengalaman ini tidak hanya memberikan penghasilan yang baik dan layak, tetapi juga pengalaman berharga untuk mempelajari bermacam hal baru. Saya kini menjadi lebih mandiri dan percaya diri. Pengalaman saya menunjukkan bahwa seorang disabilitas mampu menjalankan pekerjaan seperti orang pada umumnya,” katanya.

Rentan di Tengah Pandemi

Penyandang disabilitas seperti Rivan menjadi salah satu kelompok yang paling rentan di tengah pandemi.

Berdasarkan studi yang dilakukan terhadap 205 pekerja penyandang disabilitas di Indonesia selama pandemi, 68 persen di antaranya kehilangan pekerjaannya.

Dari studi itu juga terungkap setidaknya 39 persen responden terpaksa harus pulang kembali ke kampung halaman karena kehilangan pekerjaan.

Syahran Sidik Wahab selaku Brand & Communication Manager, BP-AKR mengatakan pihaknya berupaya untuk memberikan kesempatan kerja kepada penyandang disabilitas. Hal ini sejalan dengan komitmen bahwa setiap orang berhak mendapatkan masa depan yang lebih baik dan cerah.

“Kami memahami bahwa penyandang disabilitas merupakan kelompok yang rentan. Oleh karena itu, kami berkomitmen untuk menghadirkan peluang yang inklusif bagi semua karyawan, termasuk bagi penyandang disabilitas, untuk bekerja dan berkarya dengan menjadi bagian dari ekosistem SPBU BP di Indonesia,” pungkasnya.

 

 

 

Infografis Akses dan Fasilitas Umum Ramah Penyandang Disabilitas

Infografis Akses dan Fasilitas Umum Ramah Penyandang Disabilitas
Infografis Akses dan Fasilitas Umum Ramah Penyandang Disabilitas. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya