Liputan6.com, Jakarta Kelompok advokasi disabilitas di Korea Selatan telah mengajukan keluhan terhadap taman hiburan Lotte World karena memaksa para penyandang disabilitas untuk didampingi oleh wali.
Kelompok advokasi disabilitas, termasuk Disability Discrimination Act Solidarity of Korea (DDASK) dan People First Korea tersebut mengadakan konferensi pers di depan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Korea (NHRCK). Mereka menuduh Lotte World mendiskriminasi penyandang disabilitas.
Baca Juga
"Lotte World membatasi pelanggan penyandang disabilitas untuk naik wahana kecuali jika mereka didampingi oleh wali non-disabilitas, hanya karena mereka memiliki disabilitas," kata grup tersebut, dilansir Korea Times, Senin (23/1/2023).
Advertisement
Penolakan pelayanan juga diterapkan saat menggunakan Magic Pass Premium-- layanan yang memungkinkan pelanggan melewati jalur wahana dengan membayar biaya tambahan.
Menurut DDASK, banyak penyandang disabilitas telah menelepon hotline untuk melaporkan pengalaman mereka ditolak layanan di Lotte World.
"(Salah satu wahana) Petualangan Hutan bukanlah perjalanan yang berbahaya dan bahkan tidak memerlukan sabuk pengaman. Saya melakukan perjalanan pada 2003 dan 2009, tetapi telah ditolak sejak 2017," kata Kwak Nam-hui, seorang aktivis tunanetra yang bekerja untuk Nodl Center untuk Hidup Mandiri.
"Saya berada di antrean pemegang Magic Pass untuk menaiki ayunan berputar. Tetapi mereka mengatakan kepada saya untuk berbaris di antrean non-pemegang jika saya tidak bersama wali (non-difabel). Jadi saya menunggu tambahan 30 menit," lapornya.
Kelompok tersebut meminta NHRCK untuk merekomendasikan Lotte World berhenti meminta penyandang disabilitas untuk didampingi oleh wali dan memberikan pendidikan hak asasi manusia tentang disabilitas kepada karyawannya.
Liburan, Begini Cara Memesan Travel Buddy di Singapura
Untuk membantu penumpang disabilitas, SBS Transit telah meluncurkan program Travel Buddy agar lebih mudah diakses.
Dilansir dari CNA, inisiatif ini akan dipasang di tiap commuter dengan bantuan staf sehingga memudahkan penumpang disabilitas.
Salah seorang penyandang disabilitas, Tan, fasilitas yang disediakan di stasiun dan di kereta untuk membantu penyandang disabilitas, seperti ramp, lift, dan gerbong kereta dapat diakses kursi roda.
Yan yang juga pengguna kursi roda, termasuk di antara 30 anggota staf SBS Transit yang melayani sebagai teman perjalanan. Ia adalah salah satu dari empat penyandang disabilitas yang terlibat dalam program tersebut.
“Saya juga berbagi pengalaman saya sebagai orang yang menggunakan kursi roda, dan berbagi pengalaman saya sebagai penyandang disabilitas,” kata Yan.
Advertisement
Travel Buddy
Travel buddy ini dapat dipesan secara online secara gratis. Penumpang dapat memesan hingga tiga sesi per rute untuk membiasakan diri dengan perjalanan tersebut. Bagian dari perjalanan itu harus mencakup perjalanan dengan bus atau kereta SBS Transit.
Setelah komuter memesan untuk bepergian pada tanggal tertentu, seorang dari travel buddy akan menemui mereka di halte bus atau stasiun kereta asal tertentu.
Dari sana, Anda akan memulai perjalanan hingga mencapai tujuan.
SBS Transit juga menguji coba teknologi pemanjat tangga di Stasiun Outram Park. Ini akan membantu penyandang disabilitas saat elevator tidak berfungsi.
Tidak seperti lift kursi roda yang bergerak di sepanjang sisi tangga, mekanisme ini tidak perlu dipasang, sehingga menghemat ruang dan uang.
SBS Transit mengatakan lebih banyak pemanjat tangga akan tersedia di stasiun MRT lain jika ada cukup permintaan.