Liputan6.com, Jakarta Serial Love Island merupakan acara TV atau reality show kencan asal Inggris yang mengudara di ITV2.
Acara hits yang ditunggu-tunggu para penonton dari negara-negara Barat ini telah berjalan sejak 2015, dengan sembilan musim yang telah tayang sejauh ini, seperti melansir Planet Radio.
Baca Juga
Adapun season ke-10 dari serial ini sedang tayang saat ini, sejak 5 Juni 2023 pada pukul 21.00 setempat.
Advertisement
Menolak jadi serial yang monoton, pada musim ini Love Island berupaya untuk menjadi inklusif. Mulai musim ke-10 ini, Love Island mengadakan deskripsi audio tentang para peserta di musim ini demi para penonton tunanetra.
Deskripsi audio disajikan berupa informasi tentang para peserta yang membicarakan deskripsi diri mereka. Adapun informasi yang diberikan seputar karakteristik fisik, seperti warna rambut, kulit, tinggi, fitur wajah, dan lain-lain.
Deskripsi audio berguna untuk penyandang disabilitas tunanetra agar bisa mengenali dan mengingat orang lain. Seperti lawan bicara ataupun sosok yang ditonton, seperti kasusnya dalam serial ini.
Penyajian deskripsi audio diunggah pada kanal YouTube Love Island, dengan satu video untuk masing-masing peserta.
Tak hanya itu, mengutip dari Evening Standard, dalam serial ini juga akan ada tur audio dari Villa Love Island. Tujuannya, untuk memberikan pemahaman kepada penonton tentang geografi visual dari lokasi-lokasi pada acara.
Bentuk Kepedulian Love Island terhadap Kesetaraan Akses
Langkah terbaru untuk menjadi lebih inklusif oleh acara kencan ini telah dipuji oleh Royal National Institute of Blind People (RNIB) Inggris.
Manajer Siaran dan Deskripsi Audio RNIB, Sonali Rai, mengungkapkan kekagumannya terhadap serial yang telah memahami pentingnya inklusivitas.
“Dengan merangkul deskripsi audio pada musim Love Island ini, ITV menunjukkan pemahaman yang baik tentang pentingnya menyediakan akses yang setara,” katanya dalam sebuah siaran pers.
Lebih lanjut, Rai mengungkap hasil dari penelitian yang dilakukan oleh RNIB.
“Penelitian RNIB menunjukkan bahwa sebagian besar program TV tidak memiliki deskripsi audio. Jadi, kami menyambut baik eksplorasi kreatif ini dalam meningkatkan aksesibilitas bagi pemirsa tunanetra,” lanjutnya mengapresiasi.
Tak hanya itu, menurutnya, langkah yang dilakukan Love Island bisa menjadi contoh oleh industri hiburan.
“Inisiatif proaktif ini bisa memberikan contoh yang luar biasa bagi industri, menyoroti kekuatan dalam menciptakan pengalaman menonton yang inklusif bagi semua orang,” tutur Rai.
Advertisement
Mengenai Deskripsi Audio, Bisa Dilakukan dalam Kehidupan Sehari-hari
Tak hanya untuk acara yang ditonton banyak kalangan, deskripsi audio juga bisa kita lakukan ketika bertemu dengan penyandang disabilitas netra.
Melansir Vocal Eyes, ada beberapa langkah melakukan deskripsi audio.
1. Persiapkan
Sebelum mendeskripsikan diri dengan audio, siapkan apa yang ingin dikatakan dengan ditulis.
2. Sebut nama diri setiap kali berbicara
Setelah itu, penting untuk memulai dengan nama sendiri.
Dengan adanya beberapa lawan bicara, penyandang disabilitas netra kerap bingung dan tidak hafal siapa yang sedang berbicara. Jadi, perlu untuk mengulang nama setiap kali ingin berbicara.
Lakukan Deskripsi Diri Singkat, Jelas, dan Padat
Seberapa detail deskripsi diri bergantung pada berapa banyak orang yang hadir saat itu.
Seorang tunanetra akan mendapatkan informasi yang berlebihan, jika 35 orang lawan bicara sangat detail tentang rambut, kulit, tinggi badan, dan pakaian mereka. Berikanlah paling banyak satu atau dua kalimat, juga informasi penting.
Adapun beberapa hal yang dapat disertakan dalam deskripsi diri adalah sebagai berikut.
- Jenis kelamin,
- Usia,
- Ras,
- Warna kulit,
- Rambut,
- Tinggi badan, dan
- Pakaian dan aksesori.
Advertisement