Korban Penyanderaan Kamboja Menerima Konseling

Medecins Sans Frontieres bekerja sama dengan organisasi psikososial setempat memberikan konseling terhadap orang tua dan anak-anak yang menjadi korban penyanderaan di Sekolah Internasional Siem Reap.

oleh Liputan6 diperbarui 18 Jun 2005, 09:19 WIB
Diterbitkan 18 Jun 2005, 09:19 WIB
180605aLnOrangtua-SkolahKam.jp
Liputan6.com, Siem Reap: Para orangtua dan anak-anak yang mengalami trauma akibat insiden penyanderaan di Sekolah Internasional Siem Reap, Kamboja, Jumat (17/6), mendapat penanganan psikologis. Konsultasi konseling itu diadakan organisasi internasional Dokter Lintas Negara atau Medecins Sans Frontieres yang bekerja sama dengan organisasi psikososial setempat. Para psikolog berbicara dengan setiap korban untuk menemukan tanda-tanda stres pascapenyanderaan, termasuk depresi, amarah, dan gangguan tidur atau insomnia.

Anak-anak korban penyanderaan yang berusia antara dua hingga lima tahun ditangani dengan lebih khusus, termasuk dengan berbagai mainan di hadapan mereka. Kamis silam, sekelompok orang bersenjata menyandera para guru dan puluhan murid sekolah Siem Reap yang kebanyakan masih anak-anak di bawah usia lima tahun. Mereka menuntut uang tebusan US$ 30 ribu, senjata, dan sebuah mobil. Dalam aksinya, penyandera menembak mati seorang bocah berusia dua tahun asal Kanada [baca: Penyanderaan Murid Sekolah di Kamboja, Satu Tewas].(MAK/Idr)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya