Liputan6.com, Kiev Rusia dikabarkan menarik mundur pasukannya dari kawasan perbatasan dengan Ukraina, namun para pemberontak pro-Rusia terus melancarkan serangan seperti yang dilansir dari PBS, 22 Mei 2014, berikut ini.
Pemberontak pro-Rusia menyerang tempat pemeriksaan militer di sisi timur Ukraina hari Kamis lalu sehingga menewaskan 13 tentara Ukraina. Peristiwa ini merupakan kejadian paling berdarah dalam beberapa minggu terakhir sewaktu negeri ini bergerak menuju pemilihan presiden di akhir pekan ini.
Baca Juga
Para pemberontak menembakkan senjata-senjata otomatis dan RPG ke arah pos pemeriksaan itu, mengenai tumpukan amunisi dalam satu kendaraan sehingga meledak, demikian menurut Kementrian Pertahanan Ukraina. Peristiwa ini terjadi di luar kota Volnovakha dekat kota peristirahatan Donetsk.
Advertisement
Sekitar 30 tentara lainnya terluka dalam serangan ini. Menurut penduduk setempat, para pemberontak menumpang di belakang truk baja pembawa uang bank, yang diijinkan lewat oleh para prajurit Ukraina di pos pemeriksaan.
Suatu kelompok pemberontak yang mengaku bertanggungjawab atas serangan ini mengatkan bahwa satu orang pemberontak juga tewas dalam peristiwa itu.
Kementrian Pertahanan Ukraina mengatakan seorang prajurit lainnya tewas dan dua orang lagi terluka dalam serangan terpisah di kawasan Luhansk.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa ia menarik keluar pasukan-pasukan Rusia yang sedang mengadakan latihan militer dekat perbatasan Ukraina untuk kembali ke markas mereka.
Sekretaris Jenderal NATO Anders Fogh Rasmussen mengeluarkan pernyataan hari Kamis lalu, antara lain berbunyi demikian, “Kemarin kami telah menyaksikan kegiatan terbatas prajurit Rusia di sekitar perbatasan dengan Ukraina yang menunjukkan bahwa sebagian dari mereka bersiap untuk mundur. Masih terlalu dini untuk mengatkan apa artinya hal ini, namun saya berharap ini merupakan awal dari penarikan mundur sepenuhnya dan sesungguhnya.”