Liputan6.com, Sydney - Kemunculan video pemenggalan kepala wartawan AS James Foley yang dilakukan oleh militan Negara Islam Irak Suriah (ISIS), menuai reaksi keras dari Presiden SBY. Orang nomor satu di Indonesia itu pun menyatakan keberatannya terhadap kelompok militan itu.
"Tindakan militan Negara Islam (ISIS) adalah hal memalukan bagi agama. Saya mendesak para pemimpin Islam untuk bersatu dalam mengatasi ekstremisme," kata SBY dalam wawancara dengan The Australian, Kamis (21/8/2014).
SBY juga mengungkapkan, skala pembantaian yang dilakukan oleh para ekstremis dalam menduduki sebagian besar wilayah Irak dan Suriah dan tingkat kekerasan kelompok itu begitu mengerikan.
"Ini mengejutkan. Ini di luar kendali," ucap SBY terkait video yang membuat gempar dunia.
"Kami tidak mentolerir itu, kami melarang ISIS di Indonesia. Indonesia bukan negara Islam, kami menghormati semua agama," tambah SBY.
SBY juga mendesak para pemimpin internasional untuk bekerja sama untuk memerangi radikalisasi.
"Ini adalah panggilan baru kepada para pemimpin internasional di seluruh dunia, termasuk para pemimpin Islam," katanya, menambahkan bahwa tindakan IS tidak hanya memalukan tapi merendahkan agama Islam.
"Semua pemimpin harus meninjau bagaimana memerangi ekstremisme. Mengubah paradigma yang diperlukan di kedua sisi. Bagaimana Barat memandang Islam dan bagaimana Islam memandang Barat," jelas SBY.
Indonesia adalah rumah bagi penduduk Muslim terbesar di dunia, sekitar 225 juta dan telah lama berjuang melawan terorisme.
Pemerintah di Jakarta memperkirakan bahwa puluhan orang Indonesia telah melakukan perjalanan ke Suriah dan Irak untuk 'berjihad'. Oleh sebab itu, SBY mengaku khawatir mereka kembali dan justru melakukan penyebaran ideologi ekstremis.
"Ada warga kami di sini, di Indonesia, mendapat pesan rekrutmen dari ISIS yang berisi ide-ide ekstremis," kata SBY yang akan mengakhiri masa jabatannya pada Oktober tahun ini.
"Filosofi ISIS berdiri melawan nilai-nilai fundamental kita di Indonesia. Jumat lalu, saya meminta seluruh rakyat Indonesia untuk menolak ISIS dan untuk menghentikan penyebaran ideologi radikal itu. Pemerintah dan lembaga kemanan telah mengambil langkah-langkah tegas untuk membatasi penyebaran ISIS di Indonesia, termasuk dengan melarang orang Indonesia untuk bergabung ISIS atau berjuang untuk ISIS, dan juga dengan memblokir situs internet yang mempromosikannya," tegas SBY.
* Bagi Anda yang ingin mengikuti simulasi tes CPNS dengan sistem CAT online, Anda bisa mengaksesnya di Liputan6.com melalui simulasicat.liputan6.com. Selamat mencoba!
Baca Juga
Â
Advertisement