Liputan6.com, Kabul - Ashraf Ghani dilantik sebagai Presiden baru Afghanistan pada hari Senin waktu setempat. Ia menggantikan presiden sebelumnya, Hamid Karzai.
Dilansir dari Breaking News CNN, Senin (29/9/2014), pergantian kekuasaan itu terjadi di masa krusial. Di mana pasukan asing bersiap meninggalkan Afghanistan, negara yang masih dihantui kelompok militan Taliban.
"Saya tidak lebih baik daripada kalian. Jika saya bagus, berikan dukungan. Jika salah, beritahu saya,'' kata Ghani seperti dimuat Al Jazeera.
Advertisement
Pada masa pemerintahannya, Ghani telah sepakat untuk berbagi kekuasaan dengan calon presiden saingannya, Abdullah Abdullah. Keduanya telah menandatangani perjanjian terkait hal itu.
Kedua orang itu terlibat sengketa panjang di tengah tuduhan penipuan dan manipulasi suara. Meningkatkan kekhawatiran peningkatan ketidakstabilan di rapuh, negara yang dilanda perang.
Sementara itu diberitakan Reuters, beberapa saat sebelum pelantikan Ghani terjadi ledakan bom. Seseorang menyerang pos penjagaan di dekat bandara Kabul. Terlihat beberapa jenazah di lokasi ledakan, namun pihak berwenang belum dapat menyebutkan jumlah pasti korban tewasnya. (Yus)