Ratu Elizabeth Diancam Dibunuh

Ratu Elizabeth dan Perdana Menteri David Cameron telah diberitahu polisi soal ancaman pembunuhan tersebut.

oleh Rizki Gunawan diperbarui 08 Nov 2014, 09:05 WIB
Diterbitkan 08 Nov 2014, 09:05 WIB
Ratu Elizabeth
Ratu Elizabeth dan Perdana Menteri David Cameron telah diberitahu polisi soal ancaman pembunuhan tersebut.

Liputan6.com, London - Ratu Inggris Elizabeth II diancam dibunuh oleh sekelompok orang menjelang Peringatan Remembrance Day, hari untuk memberikan penghormatan kepada para tentara yang telah mengabdikan diri kepada negara.

Menurut laporan majalah Inggris The Sun yang dikutip News.com.au, Sabtu (8/11/2014), polisi Inggris berhasil menggagalkan rencana pembunuhan 4 tersangka yang sebelumnya telah melayangkan ancaman. Plot pembunuhan tersebut sebelumnya terendus pihak Badan Intelijen Inggris (MI5).

Keempat tersangka diduga akan melancarkan serangan teror menggunakan pisau terhadap Ratu Elizabeth yang kini berusia 88 tahun. Mereka telah ditangkap aparat di kawasan Inggris Barat dan High Wycombe di Thames Valley. Dugaan lain, mereka mencoba melancarkan aksi penembakan.

Para tersangka berusia pada kisaran 19 hingga 27 tahun. Salah satu tersangka merupakan seorang pria yang dikenal dengan nama Yusuf, usia 19 tahun. 3 lainnya tak disebutkan namanya. Ketiganya masing-masing berusia 22 tahun,  25 tahun, dan 27 tahun.

Kepolisian Inggris tengah mengejar sejumlah tersangka lain yang terlibat dalam plot pembunuhan terhadap Ratu Elizabeth. Aparat tak menjelaskan detail

Ratu Elizabeth dan Perdana Menteri David Cameron telah diberitahu polisi soal ancaman pembunuhan dan penangkapan tersebut.

Inggris sebelumnya meningkatkan status ancaman terorisme menjadi "waspada", artinya serangan teroris di Negeri Kerajaan sangat mungkin terjadi dalam beberapa waktu ini. Terlebih setelah ada ancaman bahwa warga negara Inggris yang kembali dari Timur Tengah sebagai anggota ISIS bakal melancarkan serangan di negara asal.

Sebelumnya relawan asal Inggris, yakni David Haines dan Allan Henning dipenggal algojo ISIS, berdasarkan video eksekusi yang beredar di internet.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya