5-12-2013: Selamat Jalan 'Sang Teladan' Nelson Mandela...

Mantan Presiden Afrika Selatan itu meninggal dunia pada usia 95 tahun, setelah menjalani perawatan karena infeksi paru-paru.

oleh Liputan6 diperbarui 05 Des 2014, 06:00 WIB
Diterbitkan 05 Des 2014, 06:00 WIB
Mendiang Nelson Mandela.
Mendiang Nelson Mandela.

Liputan6.com, Namibia - Hari ini, setahun yang lalu, dunia berduka. Sang manusia teladan, Nelson Mandela menghembuskan napas terakhirnya.

Mantan Presiden Afrika Selatan itu meninggal dunia pada usia 95 tahun pada 5 Desember 2013 pukul 20.50 waktu setempat, setelah menjalani perawatan karena infeksi paru-paru selama tiga bulan.

Dalam pernyataan yang disiarkan oleh stasiun TV nasional Afrika Selatan, Presiden Jacob Zuma mengatakan Mandela 'pergi dengan damai'. "Bangsa kita kehilangan putra terbaiknya," kata Zuma seperti dimuat BBC kala itu.

"Yang membuat Nelson Mandela agung adalah kesejatiannya sebagai manusia. Kita melihat dalam dirinya apa yang ingin kita lihat di dalam diri kita," tambah Zuma. "Rakyat kami kehilangan seorang ayah. Meskipun kami sudah tahu hari ini akan datang...Kami sangat kehilangan."

Wafatnya Mandela ditangisi dunia, tak terkecuali Presiden Barack Obama. "AS kehilangan sahabat dekat, Afrika Selatan kehilangan sang pembebas yang tak tertandingi, dan dunia kehilangan inspirasi kemerdekaan, keadilan, dan penghargaan atas martabat manusia," kata Obama.

Sama seperti Mandela, Obama adalah pria keturunan Afrika pertama yang menjadi presiden di negaranya.

 

Mandela pernah dipenjara selama 27 tahun oleh rezim aparteid Afrika Selatan. Dia meraih Nobel Perdamaian pada tahun 1993 dan terpilih sebagai presiden kulit hitam pertama Afrika Selatan tahun 1994 -- dan akhirnya mengundurkan diri setelah lima tahun menjabat.

Yang paling luar biasa dari sosok kurus ini adalah, ia tak pernah mendendam, meski kuasa ada pada tangannya. Oleh saudaranya sebangsanya, Mandela mendapat panggilan sayang 'Madiba'.

Hampir sepanjang hidupnya, Nelson Mandela berjuang demi kesetaraan manusia, agar tidak ada lagi supremasi ras. Ia melawan politik apartheid di Afrika Selatan. Berkat perjuangan ia dan rekan-rekannya, kini warga kulit berwarna di Afrika Selatan tak lagi terkungkung peraturan berbau rasis.

Selain wafatnya Mandela yang dikenang, pada Today in History tanggal 5 Desember tahun 1945, sebuah kejadian misterius terjadi. Skuadron yang terdiri atas lima pembom torpedo Angkatan Laut hilang tanpa jejak di sebuah wilayah yang mashyur kehororannya di dunia, Segitiga Bermuda. Hilangnya 14 kru Penerbangan 19 (Flight 19) itu merupakan salah satu misteri terbesar dalam dunia penerbangan.

Sementara pada 1993, Walikota Wina, Australia Helmut Zilk terluka akibat bom surat yang ditujukan untuk dirinya (Tnt/Ein)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya