1 Dekade Tsunami Aceh Berlalu, Australia Donasikan Rp 10 Triliun

Australia termasuk negara yang merasakan dampak tsunami Aceh. Sekitar 5.000 warga Australia turut menjadi korban.

oleh Adanti Pradita diperbarui 27 Des 2014, 02:05 WIB
Diterbitkan 27 Des 2014, 02:05 WIB
Peselancar memperingati tsunami Aceh
Para peselancar memperingati 10 Tahun Tsunami Aceh di Pantai Bondi, Sydney, Australia. (smh.com.au)

Liputan6.com, Sydney - 10 Tahun silam gempa berkekuatan 9,1 skala Richter disusul gelombang laut maha dahsyat yang menerjang beberapa lokasi di 14 negara di kawasan Samudera Hindia, menelan korban jiwa sekitar 230 ribu. Banyak wilayah Aceh, termasuk Kota Banda Aceh yang mengalami dampak terburuk dan mematikan dari mega tsunami Aceh tersebut.

Peringatan 10 Tahun Tsunami pun telah digelar di Lapangan Blang Padang, Banda Aceh, Jumat pagi 26 Desember 2014. Puncak peringatan mengenang tsunami Aceh dihadiri pula puluhan duta besar negara donor yang ikut serta membangun Aceh, termasuk sekitar 5.000 undangan. Perwakilan Australia termasuk yang hadir di acara yang dipimpin Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK).

Australia termasuk negara yang merasakan dampak salah satu bencana terhebat di dunia tersebut. Tercatat sekitar 5.000 warga Australia turut menjadi korban tsunami pada Minggu pagi 26 Desember, 10 tahun lampau.

Lantaran itulah, pemerintah Australia tak sekadar berbelasungkawa atas kematian korban dari negara lainnya, tapi juga merasa kehilangan akan warganya sendiri.

Dalam pernyataan pada Jumat (26/12/2014), Perdana Menteri Tony Abbott menyatakan pemerintah Australia mengucurkan dana sebesar 1 miliar dolar Australia (sekitar Rp 10,09 triliun) untuk membantu para korban dan juga daerah- daerah yang terkena bencana untuk bisa direkonstruksi ulang.

Ia mengatakan sangat penting bagi pemerintah Australia untuk turut berkontribusi dengan memberikan dana untuk mengingat para korban dan juga kepada para individu yang sudah mengerahkan semua tenaga untuk melakukan pencarian korban dan usaha untuk membantu merekonstruksi ulang infrastruktur yang rusak.

"Sepuluh tahun telah berlalu, kita mengingat suatu tragedi yang membuat kita trauma, namun membuat orang jadi lebih kuat. Dan hubungan antara negara-negara di Indo-Pasifik semakin kuat pasca-kejadian tersebut," papar Abbott.

 Boxing Day Tsunami Commemoration

Tanggal 26 Desember adalah saat seluruh warga Australia merayakan pasca-hari H Natal yang dinamakan Boxing Day. Hari tersebut diasosiasikan dengan momentum yang menyenangkan di mana seluruh toko- toko di Negeri Kanguru menggelar big sale atau penjualan besar-besaran. Dan seluruh kota-kota besar diserbu lautan orang yang ingin berbelanja dan menikmati liburan.

Namun tepat 10 tahun silam, bersamaan dengan hari menyenangkan tersebut, kejadian yang mengenaskan menimpa kota-kota yang berdekatan dengan Samudera Hindia. Sejak tsunami Aceh tersebut, warga Australia memberikan nama 'Boxing Day Tsunami Commemoration' karena kejadian tersebut jatuh pada tanggal di mana Boxing Day berlangsung. (Ans)


POPULER

Berita Terkini Selengkapnya