Capres Suriname Keturunan Jawa: Lidah Saya Tetap Indonesia

Calon presiden Suriname Amerika Selatan ini mengaku gemar makan tempe, pecel, dan soto.

oleh Rizki Gunawan diperbarui 17 Feb 2015, 23:00 WIB
Diterbitkan 17 Feb 2015, 23:00 WIB
Capres Suriname Keturunan Jawa: Lidah Saya Tetap Indonesia
Calon presiden Suriname Amerika Selatan ini mengaku gemar makan tempe, pecel, dan soto.

Liputan6.com, Paramaribo - Seorang calon presiden (capres) Suriname Raymond Sapoen diketahui merupakan keturunan Banyumas, Jawa Tengah. Kabar tersebut mendapat respons positif dari warga tanah air.

Menanggapi hal itu, Raymond mengaku senang dan mengaku mendapatkan inspirasi dari besarnya perhatian warga Indonesia terkait asal usul dan pencalonannya sebagai presiden.

"Rasanya senang mendengar reaksi dari Indonesia terkait saya. Saya juga senang sekali mengetahui adanya dukungan dari Banyumas," ujar Raymond dalam bahasa Jawa kepada BBC Indonesia, yang dikutip Liputan6.com, Selasa (17/2/2015).

"Menyadari (kemungkinan) saudara-saudara di Banyumas saya senang dan mendapatkan inspirasi," imbuh dia.

Pria yang mencalonkan diri sebagai presiden untuk pemilihan umum pada bulan Mei mendatang dari Partai Pertjaja Luhur ini mengatakan ia memiliki silsilah dan ingin melakukan penelusuran lebih lanjut terkait kemungkinan adanya saudara-saudara di Banyumas.

Selain itu, mantan Menteri Perdagangan dan Industri Suriname ini mengungkap ada sejumlah tradisi Jawa yang masih dilakukan di Suriname, termasuk kuda kepang dan juga wayang kulit.

Raymond -yang mengaku menggunakan bahasa Jawa dengan orangtua dan juga anak-anaknya- mengatakan kesehariannya mungkin tak berbeda jauh dengan orang-orang yang ada di Indonesia.

"Makanannya tetap sama, tempe, tak lain dengan Indonesia, ada ketela, pisang goreng, lapis, bakmi, soto, pecel, tahu. Lidahnya tidak lain, tetap lidah Indonesia," imbuh Raymond.

Informasi soal Raymond terkait asal usul keturunan asal Banyumas pertama kali dilontarkan oleh seorang warga keturunan Belanda yang kini bermukim di Desa Karangbanjar, Purbalingga bernama Arie Grobbee.

Dia menuturkan, kakek buyut Raymond Sapoen diduga berasal dari Desa Kanding di Banyumas, Jawa Tengah. Hal itu ia ketahui setelah menghubungi seorang temannya di Belanda, August de Man, begitu melihat ada kata 'Sapoen' pada Raymond Sapoen, beberapa waktu lalu.

"Teman saya memberikan data mengenai siapa jati diri Sapoen beserta fotonya. Saya kaget, ternyata dari data arsip yang dimiliki Pemerintah Belanda tersebut, Sapoen berasal dari Desa Kanding, Banyumas. Data tersebut menyebutkan bahwa Sapoen berangkat dari Batavia pada 1928 ke Suriname. Waktu itu, tempat yang dituju adalah Paramaribo," jelasnya.

Pada data di situs Arsip Nasional Belanda yang ditelusuri BBC, ditemukan nama Sapoen dalam daftar warga Hindia Belanda yang dikirim pemerintah kolonial Belanda ke Suriname.

Dalam daftar tersebut dijelaskan bahwa Raymond Sapoen diberangkatkan ke Paramaribo pada 30 Juni 1928 menggunakan kapal bernama Merauke II. Asal Sapoen dari Desa Kanding, Banyumas juga disebutkan. (Riz)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya