Liputan6.com, Baghdad - Mantan ratu kecantikan Turki, Merve Buyuksarac, terancam bui 4,5 tahun gara-gara dianggap menghina Sang Presiden Recep Tayyip Erdogan. Telegraph dan Euro News menyebut hukumannya antara 1 sampai 2 tahun.
"Penyelidikan telah diluncurkan terhadap model Merve Buyuksarac setelah pengacara Erdogan mengajukan keluhan pada November 2014, terhadap puisi satir yang diambil dari majalah dan diposting di situs Instagram-nya," kata jaksa Turki dikutip dari kantor berita Anatolia yang dimuat Straits Times, Jumat (27/2/2015).
Namun, Buyuksarac di pengadilan Istanbul menegaskan bahwa dirinya sama sekali tak berniat menghina Presiden. Dalam kesaksiannya, wanita 26 tahun itu mengutarakan hanya mengutip sebuah puisi 'The Master`s Poem' dari majalah satir Turki Uykusuz.
Puisi tersebut biasa digunakan untuk menyidir orang nomor satu di Turki. Namun, Buyuksarac kemudian menghapusnya, setelah salah satu temannya memperingatkan bahwa postingan tersebut bisa membawa tuntutan pidana di Turki.
"Aku tidak secara personal mengadaptasi puisi itu. Aku mengutipnya karena merasa puisi itu lucu. Aku tidak berniat menghina Recep Tayyip Erdogan," kata Buyuksarac yang terpilih sebagai Miss Turki pada 2006.
The Master`s Poem, yang digunakan oleh model Turki itu dipostingnya ketika Erdogan masih menjabat sebagai perdana menteri. Bait demi bait puisi yang diadaptasi dari lagu kebangsaan negara, memang digunakan untuk mengkritik sang PM kala itu.
Erdogan, yang terpilih sebagai presiden pada bulan Agustus setelah menjabat sebagai PM sejak tahun 2003, sering dijuluki "Buyuk Usta" (Big Master).
Advertisement
Erdogan Pernah Dipenjara Karena Puisi
Jaksa mengatakan tulisan Buyuksarac tak bisa dianggap dalam konteks kebebasan berekspresi, sebab melebihi batas-batasan yang ada dan terang-terangan merendahkan Presiden Turki.
Pengadilan belum memutuskan untuk memulai proses hukum penuh untuk Miss Turki.
"Jika Anda mencari puisi yang saya posting di mesin pencari google, Anda akan melihat 960.000 pilihan. Begitu banyak orang yang mempostingnya, menarik bukan?" tulis Miss Turki membela diri di akun twitter-nya.
Belakangan diketahui bahwa Erdogan pernah dipenjara selama 4 bulan di akhir 1990-an, karena membacakan sebuah puisi Islam yang dianggap sebagai hasutan atas kebencian agama. Tapi setelah mengkonsolidasikan kekuasaannya dalam politik Turki, ia kembali menggaungkannya dan tak ada yang memprotesnya.
Kasus ini adalah yang terbaru dalam serangkaian insiden baru-baru. Sebelumnya, demonstran serta wartawan juga pernah dituntut hukum pidana atau penjara setelah dituduh menghina atau memfitnah Erdogan.
Seorang siswa, Mehmet Emin Altunses juga akan diadili pada 6 Maret atas tuduhan menghina Presiden dalam pidato di kota konservatif Anatolia. Erdogan telah lama dituduh oleh para kritikus semakin otoriter dan tidak toleran terhadap kritik. (Tnt/Mut)