Liputan6.com, Canberra - Posisi Tony Abbott sebagai Perdana Menteri (PM) Australia disebut-sebut tengah terancam. Kabarnya beberapa anggota partai tempat Abbott bernaung, Partai Liberal mulai menginginkan adanya pergantian kepemimpinan.
Salah satu sosok yang cukup vokal menyuarakan perlu pergantian pimpinan partai adalah wakil bendahara Partai Liberal, Josh Frydenberg. Dalam wawancara bersama media terkemuka di negeri kanguru, ABC Frydenberg melontarkan komentar kontroversial.
Dia mengatakan Abbott yang saat ini dalam beberapa jajak pendapat popularitasnya terus merosot, akan berupaya meyakinkan koleganya di Partai Liberal bahwa ia masih layak memimpin Partai serta menjadi PM Australia. Namun, usaha Abbott diyakini sia-sia.
Pemikirannya tersebut dilontarkan bukan tanpa alasan, selain dirinya sudah banyak anggota Partai Liberal yang berpikir sama sepertinya.
"Tentunya ada beberapa pihak di dalam Partai Liberal yang menginginkan pergantian pimpinan," sebut Frydenberg, seperti dikutip dari Channel 7 News, Senin (2/3/2015).
"Saya pun tidak yakin bapak Perdana Menteri bisa meyakinkan koleganya kalau dia masih bisa berada di posisi (PM dan Pemimpin Partai Liberal) itu." sambung dia.
Meski demikian, Frydenberg tak ingin pergantian tersebut bisa terjadi dalam waktu dekat. Dia juga meminta kepada para kolega partainya untuk tidak terlalu mendesak Abbott.
Bahkan, Frydenberg menyebut Abbott pantas diberi waktu berpikir. Siapa tahu setelah itu, Abbott bisa melakukan terobosan sehingga posisinya di Partai bisa terselamatkan.
Selain Frydenberg, seorang anggota parlemen Partai Liberal dari Queensland, Warren Entsch turut angkat bicara terkait pergunjingan yang ada di dalam partainya. Entsch mengakui ia marah dan tidak menyukai sejumlah spekulasi yang beredar di beberapa media terkait pergantian kepemimpinan di Partai Liberal.
Dia mengimbau seluruh anggota Partai untuk tenang dan tidak memperburuk keadaan. Sama seperti Frydenberg, Entsch juga menyebut Abbott harus diberi waktu demi menunjukkan kemajuan kinerjanya.
"Kita tidak bisa terus menekan PM Tony Abbott. Mengganti PM tidak semudah mengganti pakaian dalam," sebut Entsch.
Mendengar isu tersebut, PM Abbott segera angkat bicara. Ditemui awak media Negeri Kanguru di acara bersih-bersih sampah Australia, secara tersirat Abbott mengatakan sangat mustahil membuat semua pihak gembira terhadap hasil kerjanya. Namun, ia yakin persoalan yang menghantam dirinya masih bisa diatasi.
"Masalah ini bisa disesaikan," kata suami dari Margie Aitken tersebut.
"Setiap hari bisa kalian lihat bahwa pemerintahan saya selalu fokus pada hal terbaik bagi pemerintahan negara dan seluruh rakyat Australia," pungkas Abbott. (Ger/Tnt)
Posisi Tony Abbott Sebagai PM Australia Terancam?
Beberapa anggota partai tempat PM Tony Abbott bernaung, Partai Liberal mulai menginginkan adanya pergantian kepemimpinan.
Diperbarui 02 Mar 2015, 12:11 WIBDiterbitkan 02 Mar 2015, 12:11 WIB
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Mendikdasmen Sebut Presiden Prabowo Akan Luncurkan 4 Program Pendidikan di Hardiknas
Mengenal Visa F-2 yang Didapat 3 WNI setelah Selamatkan Warga dari Kebakaran Hutan Korea Selatan
Cerita Mantan Karyawan Bank Sukses Merintis Bisnis Keripik Pisang di Kota Makassar
Unveiling the Most Demonic Zodiac Sign: A Deep Dive into Astrological Dark Sides
Pemilik Perusahaan di Surabaya Potong Gaji Karyawan karena Sholat Jumat, Buya Yahya Bilang Begini tentang Jumatan
Mengenal Prosesi Logu Senhor, Warisan Portugis di Sikka NTT
Atasi Masalah Pengangguran, Pemprov Jakarta Ajak 260 Warganya Ikut Pelatihan Kerja Berbasis Kompetensi
Hari Bumi, Simak 7 Rekomendasi Destinasi Wisata Ramah Lingkungan
Syifa Hadju Mengaku Introvert, Tiap Awal Haid Lebih Pilih Seharian di Rumah
Ilmuwan Temukan Kemungkinan planet Layak Huni di Sekitar Bintang Mati
Hii.. Siswa Temukan Ulat di Sajian MBG Kudus, Tempenya Bau Kecut
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Rabu 23 April 2025