Terungkap, Alasan Korban Tampak Tenang saat Dieksekusi Mati ISIS

Kini terungkap mengapa mimik muka mereka tampak tenang dan tidak sedikit pun terlihat raut wajah ketakutan saat dieksekusi mati algojo ISIS

oleh Rizki Gunawan diperbarui 11 Mar 2015, 17:11 WIB
Diterbitkan 11 Mar 2015, 17:11 WIB
ISIS Rilis Video Pemenggalan Jurnalis Jepang
Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Yoshihide Yoga mengatakan pihaknya mengutuk tindakan ISIS tersebut.

Liputan6.com, Damaskus - Sejumlah sandera dieksekusi mati kelompok ISIS dalam beberapa bulan terakhir. Saat dipenggal, para korban tersebut menunjukkan ekspresi yang sama: tampak tenang dan tidak sedikit pun terlihat ekspresi ketakutan.

Kini terungkap mengapa mimik muka mereka seperti itu. Seorang mantan penerjemah ISIS yang memperkenalkan diri sebagai "Saleh" membeberkan apa yang terjadi di balik video eksekusi.

Dia mengaku diperintahkan oleh algojo ISIS 'Jihadi John' untuk menenangkan sandera dengan mengatakan "Tenang saja, ini cuma acting. Kami tidak membunuh Anda, kami hanya ingin pemerintah negara Anda berhenti menyerang Suriah."

"Kami tidak punya masalah dengan Anda. Anda tamu kami," kata Saleh dalam wawancara dengan Sky News yang dimuat News.com.au, Rabu (11/3/2015).

Saleh menjelaskan, para sandera diberikan nama dalam bahasa Arab sebagai upaya membuat mereka seolah dekat dengan anggota ISIS dan menjadi bagian kelompok tersebut. Sehingga korban percaya bahwa ia tidak akan dieksekusi.

Dia mencontohkan, salah satu korban asal Jepang yang merupakan jurnalis foto bernama Kenji Goto diberi nama 'Abu Saad'. Ketika ia dipanggil dengan nama tersebut, ia tampak relaks.

"Mungkin juga mereka tidak bisa melafal nama Kenji Goto, sehingga mereka memilih untuk memanggilnya Abu Saad. Tapi aku lihat langsung, Goto langsung tenang ketika dipanggil nama itu," ujar Saleh.

Saleh menambahkan, "Hampir setiap saat, ketika menjelang dieksekusi, mereka diminta untuk tenang, jangan takut, karena ini cuma main-main, atau latihan saja."

Namun demikian, para korban itu pada akhirnya tetap dieksekusi mati. Mereka dibohongi oleh pihak ISIS yang mengatakan tak akan membunuhnya.

Selain itu, Saleh mengungkapkan, algojo ISIS 'Jihadi John' yang ia yakini merupakan Mohamed Emwazi merupakan bos besar di kelompok tersebut. "Setiap ia (Jihadi John) memberikan perintah, anggota ISIS lainnya langsung menurut," tandas Saleh yang kini telah meloloskan diri dari jeratan ISIS.

Sebelumnya seorang pria yang mengaku ayah Mohammed Emwazi membantah bahwa Jihadi John adalah anaknya. Ia mengatakan, tak ada bukti bahwa putranya ada di balik pria sadis yang selalu muncul menggunakan kedok hitam itu.

"Tak ada yang membuktikan kabar yang menyebar di media, khususnya lewat klip video dan rekaman, bahwa anakku Mohammed adalah algojo ISIS itu," kata Jassem Emwazi kepada harian Kuwait, al Qabas, seperti dikutip dari CNN. (Riz/Yus)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya