Liputan6.com, Jakarta - Presiden Grup Bank Dunia Jim Yong Kim menyampaikan rasa duka cita kepada masyarakat Singapura, atas wafatnya sang pendiri negara tersebut. Pada kesempatan tersebut, ia sekaligus memuji berbagai pencapaian yang telah berhasil dilakukan mantan Perdana Menteri Lee Kuan Yew bagi negaranya.
"Saya mengucapkan duka cita yang tulus kepada masyarakat Singapura atas wafatnya mantan Perdana Menteri Lee Kuan Yew, dan kepada Perdana Menteri Lee Hsien Loong, atas meninggalnya ayahandanya," kata Jim Yong Kim dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa (24/3/2015).
Menurut Presiden World Bank itu, pihaknya akan selalu mengingat peran yang dilakukan Lee Kuan Yew dalam pengembangan dan sebagai arsitek Singapura modern.
Bank Dunia, ujar Jim Yong Kim, juga merasa sangat terhormat dapat bekerja sama dengan erat bersama mantan Perdana Menteri Singapura itu selama beberapa dekade.
Presiden Bank Dunia memaparkan, Lee Kuan Yew dikenali di seluruh dunia karena dapat mengubah Singapura dalam jangka waktu yang pendek dari negara yang kurang berkembang hingga menjadi salah satu negara berpendapatan tertinggi.
"Dia menunjukkan negara dengan beberapa sumber daya alam dapat berkembang cepat menjadi hub perdagangan global dan kekuatan finansial melalui pendidikan, perencanaan terpadu dan layanan sipil yang sangat terdidik," tutur dia.
Selain itu, Lee Kuan Yew juga mengatasi korupsi tanpa kenal lelah dan membawa layanan publik hingga standar tertinggi.
Yang lebih penting lagi, lanjutnya, dia menunjukkan bahwa pembangunan ekonomi dapat menyediakan kesempatan dan meningkatkan kesejahteraan warga negaranya.
Pada masa duka seperti saat ini, ujar dia, Bank Dunia menawarkan simpati yang terdalam kepada pihak keluarga almarhum dan semua penduduk di Singapura.
Tidak hanya Presiden Bank Dunia, Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon pada Minggu 22 Maret waktu Amerika Serikat juga menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya 'Bapak Singapura' kepada keluarga Lee, rakyat dan Pemerintah Singapura.
Melalaui pernyataan yang dikeluarkan di Markas Besar PBB, New York, AS, oleh juru bicaranya, Ban mengatakan ia sangat sedih. Menyebut Lee sebagai seorang tokoh legendaris di Asia, yang sangat dihormati karena kenegarawanan dan kepemimpinannya yang kuat.
"Selama tiga dasawarsa masa jabatannya, ia membantu Singapura berubah dari negara berkembang menjadi salah satu negara maju di dunia, dan mengubahnya menjadi pusat bisnis internasional, yang terus bergerak," dalam pernyataan yang dikutip dari kantor berita Xinhua.
Pemimpin PBB tersebut menambahkan, ia berterima-kasih atas kerja sama kuat antara Pemerintah Singapura dan PBB. Selain itu, Ban juga sangat mengharapkan bisa memperdalam kemitraan itu.
Lee Kuan Yew mengembuskan napas terakhir pada usia 91 tahun pada Senin 23 Maret. Selama 7 hari, kondisinya terus menurun sejak dirawat di rumah sakit pada 5 Februari 2015. Ia dilaporkan menderita penyakit pneumonia.
Ia meninggalkan dua putra, yaitu PM Singapura saat ini, Lee Hsien Loong dan Lee Hsien Yang, serta seorang putri bernama Lee Wei Ling. Istrinya, Kwa Geok Choo telah berpulang pada 2010 silam.
Advertisement
Rencananya upacara pemakaman jenazah Founding Father of Singapore itu akan dilakukan secara kenegaraan pada Minggu 29 Maret 2015. (Ant/Tnt/Yus)