Liputan6.com, Yaman - Menyusul situasi keamanan di Yaman yang semakin memburuk, evakuasi warga Indonesia di negara itu terus diupayakan. Sebelum dievakuasi keluar dari Sanaa, 56 WNI dikumpulkan di Kedutaan Besar Indonesia, Sanaa.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Minggu (12/4/2015), pada pukul 19.30 waktu setempat, ke-56 WNI itu dibawa dengan bus ke kota Hudaeda, di kota ini mereka ditampung di Hotel Al Syarif yang merupakan tempat penampungan atau safe house bagi WNI di Yaman.
Baca Juga
Selain WNI dari Sanaa, tempat itu juga menampung WNI dari berbagai wilayah Yaman, termasuk Aden dan Tais. Kini jumlah total WNI di Hotel Al Syarif sebanyak 81 orang.
Tim percepatan evakuasi langsung menerima dan mendata kelengkapan administrasi mereka sebelum dipulangkan ke Indonesia. Dari Hudaeda mereka akan diberangkatkan ke Jizan lewat darat dengan bus.
Untuk mempercepat evakuasi, tim gabungan terus berkomunikasi dengan para pelajar dan mahasiswa, juga para tokoh warga Indonesia di Yaman. Hal ini mengingat tim gabungan Sanaa tidak bisa masuk ke wilayah Sanaa maupun Aden, karena pertempuran di wilayah tersebut masih terjadi.
Sebelumnya sekitar pukul 10.00 waktu setempat pada Sabtu 11 April pagi, Hotel Al Syarif terkena serangan bom yang dilancarkan pasukan koalisi. Sasaran serangan itu diduga adalah tanah kosong dekat kampus universitas kedokteran Al Hudaeda, sekitar 3 kilometer dari Hotel Al Syarif.
Advertisement
Lokasi itu dekat rumah Ali Muksim, seorang tokoh Partai Islah yang dirampas pemberontak Houthi. Akibat serangan bom, kaca-kaca kampus pecah. Militer segera menutup tempat itu. 4 jam sejak serangan bom itu, tercatat setidaknya 17 kali serangan bom susulan.
Hingga saat ini 2.018 WNI masih berada di Yaman untuk segera dievakuasi ke daerah aman. Sebelumnya jumlah WNI di negara Yaman sebanyak 4.159 orang, kebanyakan mahasiswa dan pelajar. (Dan/Sss)