Serangan Udara Saudi Sulitkan Warga Yaman untuk Mengungsi

Warga Yaman mengungsi ke Arab Saudi beberapa pekan setelah pemberontak Houthi mengambil alih ibukota Yaman, Sanaa.

oleh Liputan6 diperbarui 10 Mei 2015, 12:34 WIB
Diterbitkan 10 Mei 2015, 12:34 WIB
Dukung Saudi Lawan Houthi, Senegal Kirim 2.100 Tentara ke Yaman
Yaman yang masih bergejolak. (BBC)

Liputan6.com, Saada - Warga sipil di Saada, Yaman utara, kesulitan untuk melarikan diri dari serangan udara yang dipimpin oleh Arab Saudi. Padahal, serangan yang dimulai Sabtu malam tersebut menargetkan pemberontak Houthi.

Koordinator Kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Yaman, Johannes Van Der Klauuw mengatakan sangat prihatin oleh dampak serangan udara terbaru di Yaman utara.

"Banyak warga sipil terjebak di Saada dan tidak dapat menggunakan transportasi karena kekurangan bahan bakar," jelas dia seperti dikutip BBC, Minggu (10/5/2015).

Arab Saudi sendiri mengatakan serangan yang mereka lakukan bertujuan untuk mengembalikan kekuasaan Presiden Yaman. Di sisi lain, serangan itu telah menyulitkan warga Yaman untuk mengungsi.

Warga Yaman mengungsi ke Arab Saudi beberapa pekan setelah pemberontak Houthi mengambil alih ibukota Yaman, Sanaa. Pemberontak Houthi didukung oleh pasukan yang setia kepada mantan Presiden Yaman.

Perwakilan PBB di Yaman mengatakan pemboman yang dilakukan di daerah padat penduduk itu melawan hukum internasional. "Serangan udara tersebut menewaskan sedikitnya 1.400 orang, lebih dari setengahnya merupakan warga sipil," tulis laporan PBB.

Sebelum melancarkan serangan, Arab Saudi pada Jumat 8 Mei lalu mengatakan mereka menganggap Saada sebagai zona militer dan meminta kepada warga sipil untuk meninggalkan wilayah tersebut. (Ado/Yus)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya