Liputan6.com, Orlando - Umumnya, orang punya idola. Baik itu politikus, atlet, guru, ataupun musisi. Bagi seniman Rob Surette, penyanyi Taylor Swift adalah idolanya.
Menjadikan Swift sebagai inspirasinya, pria asal Andover itu rela menghabiskan waktu ratusan jam dengan menyusun belasan ribu permen demi sang pelantun "Blank Space". Surette menciptakan lukisan untuk kontes Unbelievable Rip Cycle Art, yang diselenggarakan oleh Ripley Entertainment Orlando. Dalam kontes ini, peserta ditantang membuat karya seni dari objek sehari-hari.Â
Advertisement
Dengan tekun, Surette menggelar kanvas dan menyusun permen karet bulat berwarna kuning, pink, merah, hitam, hijau, dan biru yang secara keseluruhan diduga berjumlah 17.625 buah di atasnya.Â
Advertisement
Menurut Surette, ia mulai mendapat ide ini sejak musim semi lalu-- setelah mendengar kabar tentang kontes tersebut. Sebagai seniman, ia ingin bereksperimen lebih lanjut dengan karya bergaya titik-titik. Beberapa tahun lalu, ia menciptakan masterpiece karya display Lite-Brite.
"Suatu hari saya berpikir, apa lagi yang saya bisa gunakan dengan titik-titik?" ungkap Surette kepada Orlando Sentinel.
Ia pun melihat permen karet berbentuk bulat di toko permen dan membeli lima bungkus. "Permen itu ditinggal di garasi saya selama lima tahun," akunya. Sampai kemudian ia membuat lukisan Taylor Swift ini.
Usaha Surette menghabiskan 100 jam bekerja untuk lukisannya pun terbayar-- ia pun memenangkan juara pertama. Sebagai hadiah, ia mendapatkan sejumlah $2000, yang menurutnya tidak seberapa sepadan dengan perjuangannya. Namun ia tidak peduli lagi.
"Saya melihat karya saya yang telah jadi, dan menyadari, itu karya terbaik yang pernah saya ciptakan."
Lukisan Taylor Swift itu pun akan ditampilkan dalam Ripley's Believe It Or Not! dan menjadi bagian dari koleksi resmi. Menjadi Taylor Swift "tidak akan pernah ketinggalan gaya". (Ikr)