13 Teror di Prancis Selama Abad 21

Awal 2015 ada penembakan di kantor majalah satir Charlie Hebdo di Paris, yang mengakibatkan 20 orang tewas, 22 lainnya terluka.

oleh Liputan6 diperbarui 14 Nov 2015, 16:21 WIB
Diterbitkan 14 Nov 2015, 16:21 WIB
teror paris
Situasi di salah satu restoran yang diserang di Kota Paris, Prancis, Jumat (13/11/2015) malam waktu setempat. (Reuters)

Liputan6.com, Jakarta - Prancis dalam sejarahnya selama berabad-abad mencatat kerap terjadi aksi teror. Termasuk perang yang dipimpin Napoleon Bonaparte pada 15 Agustus 1769 hingga 5 Mei 1821.

Memasuki abad ke-21, Negeri Fashion itu tercatat mengalami 13 aksi teror. Termasuk insiden teranyar yang menewaskan lebih dari 150 orang.

Berikut teror-teror di Prancis yang menggemparkan dunia seperti dilansir Antaranews, Sabtu (14/11/2015):

1. 20 Juli 2003, 2 serangan bom menyebabkan 16 orang terluka di kantor regional direktorat bea cukai dan perbendaharaan negara kota Nice. Kelompok Front Nasional Pembebasan Corsica mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.

2. 8 Oktober 2004, serangan bom menyebabkan 10 orang terluka di dekat Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Paris. Kelompok Front Bersenjata Islam Prancis mengaku bertanggung jawab atas insiden tersebut.

3. 1 Desember 2007, penembakan di Capbreton, Landesyang menewaskan 2 personel Garda Sipil Spanyol yang tengah mengawasi anggota Euskadi Ta Askatasuna (ETA), kelompok yang menuntut kemerdekaan wilayah Basque di Spanyol.


4. 11-22 Maret 2012, kelompok yang menamakan diri Mohammed Merah melakukan serangan bersenjata di kota Toulouse dan Montauban. 3 Personel pasukan payung Prancis, seorang Rabbi Yahudi, dan 3 anak sekolah Yahudi tewas, serta 5 orang terluka.

5. 23 Mei 2013, seorang tentara Prancis di Paris terluka akibat ditusuk seseorang, yang kemudian dilaporkan polisi setempat sebagai kelompok Islam radikal.

6. 20 Desember 2014, seorang pria melakukan penusukan yang mengakibatkan 3 petugas di kantor polisi terluka. Penusuk tersebut tewas di tempat akibat tembakan polisi.

7. 21 Desember 2014, 11 orang terluka akibat ditabrak mobil orang tidak dikenal di kota Dijon. Pelaku ditangkap polisi setelah mencoba bunuh diri.

8. 7 Dan 9 Januari 2015, penembakan di kantor majalah satir Charlie Hebdo di Paris, yang mengakibatkan 20 orang tewas dan 22 lainnya terluka. Penembakan massal ini dilakukan Said Kouachi dan Chérif Kouachi, yang mengaku anggota Al-Qaeda di Yaman.

Sementara, Amedy Coulibaly --mengaku anggota Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), dan teman Kouachi bersaudara-- bertanggung jawab atas 2 penembakan dan penyanderaan di pasar halal Hypercacher, Paris.

9. 3 Februari 2015


9. 3 Februari 2015, 3 tentara penjaga pusat komunitas Yahudi di Nice terluka, akibat ditusuk seorang bernama Moussa Coulibaly. Dalam pemeriksaan lanjutan, polisi Prancis mengumumkan Moussa Coulibaly tidak terkait Amedy Coulibaly, yang terkait ISIS.

10. 19 April 2015, seorang perempuan tewas di kota Villejuif akibat tembakan seseorang yang mengaku pejuang Aljazair.

11. 26 Juni 2015, seorang tewas dan 2 lainnya terluka dalam serangan bersenjata tajam di Saint Quentin-Fallavier. Polisi Prancis melaporkan ada pengemudi pria dipenggal kelompok terkait ISIS, sehingga kendaraannya menabrak sebuah mobil van tabung gas, dalam upaya meledakkan gedung gas Air Products. Tujuan aksi tersebut gagal, sekalipun membawa korban jiwa dan luka.

12. 21 Agustus 2015, penembakan dan penusukan yang mengakibatkan 4 orang terluka dalam aksi bersenjata di kereta cepat Thalys dari Amsterdam, Belanda menuju Paris, Prancis. Korban terluka termasuk pelaku aksi bersenjata yang dilumpuhkan penumpang kereta, termasuk penumpang anggota militer Amerika Serikat (AS) yang tengah berlibur.

13. 13 November 2015, polisi Prancis menyebut sebagai serangan teror tunggal paling mematikan dalam sejarah Negeri Menara Eiffel tersebut. Penembakan dan pelemparan granat terjadi di tempat konser musik, stadion olah raga, dan restoran etnis. Lebih dari 150 orang dilaporkan tewas dan ratusan lainnya terluka dalam serangan bom bunuh diri itu. (Rmn/Sss)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya