Liputan6.com, Berlin - Majelis Rendah Parlemen Jerman, Jumat (4/12/2015), setuju untuk bergabung menghabisi ISIS dengan serangan militer. Dari total 598 anggota parlemen, 445 setuju, 146 menolak sementara 7 abstain.
Reuters melaporkan, Jerman bakal mengirim 6 jet Tornado mereka untuk membantu Prancis, membantu pasukan koalisi untuk mengisi bahan bakar dan menyiapkan 1.200 pasukan militer.
Baca Juga
Kendati demikian, mereka tidak akan mengikuti jejak yang sama sepert Inggris, Prancis, AS dan Rusia yang membombardir ISIS dari udara.
Advertisement
Baca Juga
Rencana itu sudah pernah bergulir pada medio November lalu. Kanselir Angela Merkel sebelumnya memang berjanji untuk mendukung serangan terhadap ISIS selama pembicaraan terakhir dengan Presiden Prancis, Francois Hollande, yang meminta lebih banyak negara membantu memerangi terorisme setelah serangan mematikan 13 November lalu di Kota Paris.
Namun, rencana ini masih membutuhkan persetujuan dari Parlemen Jerman. Termasuk soal batasan yang digariskan Panglima Militer Jerman Volker Wieker, bahwa bantuan itu tidak termasuk keterlibatan langsung dalam serangan udara koalisi.
"Sebuah kapal Jerman juga akan menemani kapal induk Prancis Charles de Gaulle, yang direncanakan untuk mengisi bahan bakar jet tempur dari negara koalisi," kata Wieker seperti dikutip Reuters, Minggu 29 November 2015 lalu.
Sementara itu, di Jerman sendiri, publik masih tidak menyetujui pengiriman pasukan ke luar negeri kecuali dalam misi perdamaian. Penolakan ini sebagian karena kenangan akan militerisme Nazi.