Top 3 Global: Kisah Pelacur 'Sukses' Bikin Penasaran

Pelacur bernama Esther Pauline Lachmann berhasil berbaur dengan kaum elit pada masanya. Bagaimana ia melakukannya?

oleh Rio Christa Yatim diperbarui 01 Jan 2016, 19:05 WIB
Diterbitkan 01 Jan 2016, 19:05 WIB
Wajah asli La Paiva menjadi subjek perdebatan
Wajah asli La Paiva menjadi subjek perdebatan

Liputan6.com, Jakarta - Esther Pauline Lachmann menggugat nasib yang 'digariskan' bahkan sebelum tangis pertamanya pecah pada 1918. Ia berdarah Yahudi dari garis ayah dan ibu. Hanya karena itu, tak ada rumah sakit di Rusia yang sudi menangani kelahirannya.

Juga karena ia Yahudi, masa mudanya tak gemilang. Tinggal di ghetto yang kumuh, terbelit kemiskinan, tak makan bangku sekolahan, nyaris buta huruf.

Pada usia 17 tahun ia menikah dengan seorang penjahit yang selalu meriang akibat TBC dan melahirkan anak laki-laki. Perempuan muda itu merasa masa depannya suram. Gelap, tanpa harap.

Berita tentang seorang pelacur yang berhasil berbaur dengan kalangan elit Eropa telah menarik minat pembaca kalan Global, Liputan6.com edisi, Jumat (1/12/2015).

Selain itu, berita sisi yang tidak diketahui dari produksi kopi luwak yang terkenal mahal dan kutu pada bulu mata seorang anak telah menjadi menjadi perhatian pembaca.

 

Top 3 Global Selengkapnya:

1. Kisah La Paiva, PSK yang Sukses 'Menghipnotis' Kaum Ningrat Eropa 

Esther Pauline Lachmann terkenal sebagai La Paiva di Prancis dan Eropa (Wikipedia)

Saat berusia 22 tahun, Esther pergi ke Kota Ems, Prusia, membawa koper penuh gaun malam pinjaman dan perhiasan imitasi. Misinya satu: mencari suami kaya.

Di sana ia memikat Henri Herz, pemusik berada yang memberinya uang dan perhiasan asli, juga membuka pergaulannya di kalangan seniman besar pada eranya.

Esther lalu kembali ke Paris, membuka tempat minum-minum yang sukses. Namun peruntungannya redup saat Herz pulang kampung ke Amerika Serikat, membawa serta putri buah cinta mereka. Hartanya lalu digugat. Ia terbukti bukan istri sah, dan kalah. London kemudian jadi tujuannya.

 

Selengkapnya...

 

2. 'Sisi Gelap' dan Kisah Sedih Kopi Luwak Termahal di Dunia

Dibalik kebanggaan atas kopi luwak menjadi kopi termahal di dunia, ada kisah dibalik kopi luwak yang tak banyak diketahui.

Mengawali rutinitas sehari-hari rasanya tak lengkap tanpa secangkir kopi.

Tak heran jika bisnis kopi kini merupakan industri miliaran dolar. Menurut survei tahun 2013 lalu, lebih dari 83 persen penduduk AS minum kopi setiap pagi, dan rata-rata minum lebih dari satu cangkir. Itu belum termasuk jumlahnya secara global.

Mengenai kopi termahal di dunia, kopi asli Indonesia, kopi luwak pemenangnya. Bahkan perusahaan kopi besar seperti Starbucks, Peets, dan Folgers mengincar kopi luwak.

Keistimewaan kopi luwak berada pada prosesnya. Luwak adalah hewan kecil sejenis musang berbulu lebat dan berekor panjang. Mereka hewan mamalia yang mahir memanjat pohon dan ada di kawasan penjuru Asia Tenggara.

 

Selengkapnya...

 

3. Hi... Bulu Mata Bocah 6 Tahun Dikerubuti Ratusan Kutu Kemaluan

Seorang bocah 6 tahun asal Catania, Italia menjadi korban serangan kutu kelamin (New England Journal of Medicine)

Seorang bocah 6 tahun asal Catania, Italia mengeluhkan matanya yang gatal bukan main dan memerah. Dokter yang memeriksanya awalnya mendiagnosis, ia menderita eczema atau eksim.

Eczema atau eksim adalah kelainan kulit kronis yang sangat gatal, umum dijumpai, ditandai oleh kulit yang kering, inflamasi dan eksudasi, yang kambuh-kambuhan.

Dokter awalnya memberikan krim eksim dan antihistamin -- untuk matanya yang memerah dan gatal.

 

Selengkapnya...

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya