Jakarta Mencekam, Pedagang Laris Manis

Ledakan di Thamrin membuat Jakarta mencekam, tapi juga membuat pedagang laris. Melalui medsos, sejumlah pedagang tetap berjualan di lokasi.

oleh Rio Christa Yatim diperbarui 14 Jan 2016, 19:28 WIB
Diterbitkan 14 Jan 2016, 19:28 WIB
Jakarta Mencekam, Pedagang Laku Keras-02
Pedagang kacang di lokasi serangan teroris. (via: Twitter)

Liputan6.com, Jakarta - Serangan bom dan rangkaian baku tembak terjadi di jantung ibukota Jakarta.  Kondisi  mencekam. Korban luka dan tewas pun berjatuhan. 7 orang, 5 diantaranya adalah pelaku, dan 2 merupakan WNI serta warga negara Kanada. 

Teror tersebut berlokasi di salah satu ikonik Jakarta,  Sarinah. Daerah itu telah berubah seperti medan perang, dengan polisi berusaha mengincar para pelaku bersenjata yang mengancam keselamatan masyarakat Jakarta.

Namun, di sejumlah tempat tak jauh dari lokasi teror, puluhan orang berkumpul. 

Hal ini telah membuat pedagang menghampiri lokasi tersebut.  Melalui media sosial sejumlah orang telah berbagi pengalaman mereka, memperlihatkan para penjaja makanan dan minuman di lokasi tak jauh dari Sarinah.

Salah satunya adalah pengguna media sosial, akun Path bernama @Wimpy. Unggahannya itu ditangkap dan diunggah ke Twitter.

 "Tukang sate sekitar 100 meter dari lokasi serangan teroris yang terjadi 2 jam lalu, pedagang masih terlihat mengipasi satenya dan pesanan pun melonjak.. Ini adalah Jakarta!! Kalian tidak bisa membuat takut orang-orang Jakarta!! Rasa takut tidak ada dalam kosa kata kami."

Pedagang sate terus mengipas dagangannya kendati suasana yang mencekam. (via: Twitter)

Sementara itu melalui akun Twitter @Madura McCormack,  memposting pedagang kacang yang berjualan di dekat lokasi ledakan pertama.

 "Kacang tidak akan terjual dengan sendirinya," kicau akun itu.

Pedagang kacang di lokasi serangan teroris. (via: Twitter)

Pemilik akun @Hans DaVid, me-reTweet salah satu akun Twitter yang memposting  pedagang berkeliaran  tak jauh dari lokasi kejadian.

"Bom boleh meledak. Terois boleh bersembunyi. Pedagang asongan asyik hilir mudik jualan," tulis akun itu, dan akun Hans membalas, "Namanya juga cari makan." 

Di akun Hans yang juga seorang wartawan, menuliskan, "Pedagang lebih takut besok keluarganya gak makan dibanding teroris."

 

Pedagang berkeliaran di sekitar lokasi serangan teroris. (via: Twitter)

 

 Akun @bebiben memposting foto pedagang asongan menawarkan dagangannya kepada TNI.

Jakarta Mencekam, Pedagang Laris Manis (Facebook)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya