Liputan6.com, Jakarta - Indonesia dipastikan menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) negara-negara anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI). Rencananya pertemuan antar kepala negara ini akan dilaksanakan di Jakarta pada 6-7 Maret 2016 mendatang.
Menurut Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir, dipilihnya Indonesia menjadi tuan rumah pertemuan besar ini didasari alasan kuat. OKI melihat sebagai negara dengan populasi muslim terbesar di dunia, Indonesia menunjukkan komitmen tinggi dan tanpa lelah untuk memerdekakan Palestina.
Baca Juga
"Indonesia dipilih karena karena komitmennya kepada Palestina dan kita telah berpengalaman untuk menggelar banyak KTT," kata pria yang kerap disapa Tata ini di kantornya di Jakarta, Senin (25/1/2016).
Advertisement
Baca Juga
Mengenai permintaan pelaksanaan yang mepet, kata Tata, hal itu tak menjadi masalah. Indonesia dipastikan siap menggelar KTT yang rencananya dihadiri 57 kepala negara ini.
"Misal KAA nggak sampai setahun tapi sukses. Indonesia punya kemampuan untuk menghadirkan dan mensukseskan acara seperti ini," sebut Tata.
Dia menambahkan, pemerintah Indonesia bisa memahami kenapa OKIÂ terkesan mendadak untuk mengadakan KTT Luar Biasa ini. Hal tersebut terkait dengan mendesaknya masalah Palestina untuk diselesaikan.
"Jadi kita diminta OKI, apakah Indonesia bisa (jadi tuan rumah KTT Luar Biasa). Ini pertemuan tambahan yang bersifat urgent terkait dengan kemerdekaan Palestina dan Yerusalem," paparnya.
"Kenapa urgent? Karena isu Palestina terus berlangsung dan nggak pernah selesai dan tak ada perkembangan," pungkas Tata.