'Jika Trump Menang, Silahkan Mengungsi ke Pulau Ini'

Seorang penyiar radio mengundang warga AS yang memutuskan hengkang sekiranya Donald Trump terpilih sebagai presiden.

oleh Alexander Lumbantobing diperbarui 18 Feb 2016, 20:03 WIB
Diterbitkan 18 Feb 2016, 20:03 WIB
Jika Trump Menang, Silahkan 'Mengungsi' ke Pulau Ini *OTW
Seorang penyiar radio Kanada secara berkelakar menawarkan pulau untuk menampung 'pengungsi' dari AS seandainya Donald Trump menang. (Sumber CBC News)

Liputan6.com, Sydney - Seorang warga Kanada secara berguyon menawarkan sebuah pulau di negaranya untuk menjadi tempat penampungan pengungsi dari Amerika Serikat.

Rob Calabrese dari kota Sydney di provinsi Nova Scotia adalah seorang penyiar radio. Dikutip dari CBC News pada Kamis (18/2/2016), ia menerbitkan undangan kepada warga AS pada Senin lalu.

Dalam undangan itu, pria tersebut mengajak warga AS untuk ‘mengungsi’ ke pulau Cape Breton seandainya Donald Trump menang.

Kenapa? Menurutnya, “Setiap kali ada pemilihan presiden di AS, ada saja kelompok orang -- biasanya pendukung Partai Demokrat -- yang mencetuskan, ‘Cukuplah, saya pindah ke Kanada’ seandainya orang Partai Republik menang.”

Lanjutnya, “Nah, kalau kalian mau pindah ke Kanada, kenapa tidak ke pulau Cape Breton saja?”

Situs web itu bahkan mengajak bergegas, bunyinya, “Jangan menunggu hingga Donald Trump terpilih menjadi presiden untuk mencari-cari tempat tinggal lain!”

Penyiar itu juga berguyon tentang rencana Trump untuk membangun tembok perbatasan dengan Meksiko dan membandingkannya dengan ‘tembok di Cape Breton’, yang menjadi penyangga rumah-rumah yang harganya sangat terjangkau.

Harga perumahan di Cape Breton disebut-sebut jauh lebih terjangkau. (Sumber CBC News)

Calabrese merancang situs web itu hanya dalam beberapa jam saja dan senang melihat reaksi warga, katanya, “Sejak kami meluncurkannya kemarin (Senin) siang, laku keras. Saya dihubungi oleh beberapa orang yang sepertinya bertanya soal pindah ke sini.”

Ia bahkan mengaku mendengar permohonan ini dari seorang profesor di Cornell University.

“Mereka sungguh-sungguh menanyakan hal-hal seperti proses imigrasi dan keadaan ekonomi. Ternyata dianggap serius oleh beberapa orang. Bagus walaupun tidak dimaksudkan begitu, tapi saya akan membantu semampu saya.”

Melalui situsnya, pria yang menjadi DJ di stasiun radio The Giant 101,9 itu menyebutkan sejumlah keuntungan ke Kanada dan Cape Breton. Misalnya tentang cuaca di provinsi Nova Scotia yang tidak jauh berbeda dibandingkan dengan cuaca di Timur Laut AS.

Cuaca di pulau Cape Breton disebut-sebut mirip dengan cuaca di Timur Laut AS. (Sumber CBC News)

Sesumbarnya, “Kalau mendapatkan bayi, cuti bergajinya hampir selama setahun. Kalau tangan terluka, tinggal pergi ke dokter dan mendapat jahitan bebas biaya.”

Calabrese adalah warga yang bangga akan pulau itu dan mengaku senang kalau kampanye yang digelarnya mampu menarik bahkan 1 orang ke pulau itu. Jumlah penduduk Cape Breton semakin berkurang seiring dengan merosotnya industri tradisional di sana seperti pertambangan dan perikanan.

“Saya berharap menghadirkan Cape Breton kepada sebanyak mungkin orang. Sungguh suatu tempat yang bagus dan indah. Orang-orangnya ramah -- tapi kami perlu menambah orang.”

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya