Liputan6.com, London - Ian dan Brittani McIntire tak pernah berencana memiliki anak lagi, apalagi kembar. Namun takdir Tuhan berkata lain, wanita itu didiagnosis mengandung 2 janin dalam waktu bersamaan.
"Kami melakukan pemeriksaan sonogram (USG) pada usia 6 minggu. Mereka (tim dokter) mengatakan ada 2 detak jantung," kata Brittani seperti dikutip dari News.com.au, Kamis (18/2/2016).
Namun rasa syukurnya bisa kembali dikaruniai buah hati berganti menjadi shock, kala mendengar kabar ada lubang di jantung dan perkembangan otak abnormal di salah satu bayinya: Mason.
Advertisement
"Beratnya 255 gram dan adiknya lebih dari 900 gram," kata Brittani. "Satu-satunya kesempatan hidup adalah dengan operasi jantung, tetapi para dokter tidak akan melakukan operasi jantung karena ada masalah pada otaknya".
Baca Juga
Pasangan tersebut dilanda duka. Namun, hal indah terjadi setelahnya. Pada Selasa 17 Februari, dokter menangkap gambar mengharukan dari dalam rahim Brittani melalui foto USG. Dua jabang bayi itu tampak saling bergandeng tangan.
"Ada seperti 2 tangan yang saling berpegangan," tutur Brittani.
Menurut hasil foto USG, bayi Mason yang dalam gambar berada di sebelah kiri -- dengan tangan mungilnya -- memegang jari saudara kembarnya Madilyn, yang berkelamin perempuan.
"Kebanyakan janin kembar ketika diambil gambarnya akan terlihat saling menendang dan memukul. Namun, si kembar kami sepertinya sangat protektif," papar Brittani.
Bayi Mason mungkin tak pernah dapat mengenal saudara kembar atau keluarganya. Kecuali, jika ada kejaiban terjadi.
Brittani dan suaminya yakin, momen istimewa yang tergambar dalam foto USG itu menunjukkan ikatan kuat antar-saudara kembar, bahkan sebelum mereka lahir. "Itu bukanlah suatu kebetulan belaka."
"Apapun yang terjadi, ikatan keduanya akan kami kenang selamanya ... mereka sangat istimewa bagi kami," ucap sang ayah, Ian.
Sebagai ibu, Brittani mengerti, tak ada apapun yang bisa ia lakukan untuk calon putranya yang mengalami masalah dalam kandungan. Namun, "Madilyn lah yang nyata berada di dekatnya saat ini. Aku merasa lega, meski Mason mungkin tak akan bertahan, ia tak akan melaluinya sendirian...."