Muhammadiyah: RI Pantas Pimpin OKI

Walau dinyatakan pantas, Mu'ti melihat ada faktor yang membuat RI tak bisa jadi pemimpin organisasi negara Islam itu saat ini.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 22 Feb 2016, 14:00 WIB
Diterbitkan 22 Feb 2016, 14:00 WIB
Ilustrasi Indonesia.
Ilustrasi Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti menyorot peran Indonesia di Organisasi Kerjasama Islam (OKI). Dia menyatakan, RI kurang memiliki ruang gerak dalam kerjasama tersebut.

Menurutnya, RI juga dinilai lebih pantas memimpin OKI jika dibanding dengan Arab Saudi -- yang selama ini dijadikan acuan sebagai pemimpin karena sekretaris jenderal organisasi dan markasnya berada di sana. 

"Dengan OKI dipimpin Saudi akan jadi persoalan, kan dia ada masalah politik dengan negara-negara Islam lain," ucap Mu'ti di kantor PBNU, Senin (22/2/2016).

Walau dinyatakan pantas, Mu'ti melihat ada faktor yang membuat RI tak bisa jadi pemimpin organisasi negara Islam itu saat ini. Faktor itu adalah Indonesia terlihat kurang sungguh-sungguh dalam OKI.

"Indonesia ke OKI seperti setengah hati, tidak cukup percaya diri," imbuh Mu'ti.

Mu'ti pun berharap sikap kurang percaya diri Indonesia di OKI tak terjadi di masa mendatang. Jika hal ini bisa diatasi, diyakini Indonesia bisa jadi pemimpin OKI di waktu mendatang.

"Indonesia lebih punya alasan tampil memimpin OKI, dengan potensi umat Islam di negeri ini dan potensi ekonomi serta kekuatan politik Indonesia yang bebas aktif," ujar Mu'ti lagi.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya