Liputan6.com, Mogadishu - Ledakan dan tembakan kembali bergema di sekitar ibu kota Somalia pada Jumat 27 Februari 2016 malam waktu setempat. Peristiwa itu menjadi bukti serentetan kekerasan di negara Afrika Timur.
"Sebuah ledakan besar mengguncang Mogadishu tengah diikuti oleh rentetan peluru," kata seorang pejabat Somalia seperti dikutip dari CNN, Sabtu (27/2/2016).
"Ledakan lain yang lebih kecil diikuti suara tembakan terdengar sekitar 30 menit kemudian," imbuhnya.
Advertisement
"Sebanyak 14 orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka setelah pejuang Al Shabaab meledakkan bom mobil di pintu gerbang sebuah taman populer dekat sebuah hotel di ibu kota Mogadishu," tutur para pejabat seperti dikutip dari Al Jazeera.
Baca Juga
Menurut kantor berita Reuters, seorang mayor polisi bernama Ahmed Abdullahi mengatakan 3 penyerang ditembak mati petugas dalam serangan tersebut.
"Daerah itu sudah aman," kata Abdullahi.
Sumber mengatakan kepada Al Jazeera, ledakan terjadi di pintu masuk Hotel Somali Youth League (SYL).
Melalui Twitter, Badan Intelijen dan Keamanan Nasional (NISA) dari Somalia mengatakan hotel itu menjadi target serangan.
Tak lama kemudian, baku tembak antara staf keamanan hotel dan sekelompok orang yang diduga penyerang berlangsung.
Hotel yang menjadi sasaran Al Shabab pada Januari 2015, terletak di sebelah taman publik yang akan menjadi sibuk dengan keluarga menikmati akhir pekan mereka.
Al-Shabab mengaku bertanggung jawab atas ledakan itu. Mereka juga mengatakan anggotanya telah menyerbu hotel.
"Kami mulai dengan sebuah bom mobil dan kemudian menyerbu hotel. Kami berada di dalamnya dan pertempuran berlanjut," ucap juru bicara operasi militer al-Shabab, Sheikh Abdiasis Abu Musab, kepada Reuters.
Serangan itu terjadi sehari setelah Al Shabaab menembakkan mortir di Istana Presiden Mogadishu. Menurut pejabat kesehatan, 3 orang tewas dan 9 lainnya luka-luka.
Bulan lalu, seorang pengebom bunuh diri dan orang-orang bersenjata menewaskan sedikitnya 20 orang dan melukai 17 lainnya dalam serangan di sebuah restoran dan hotel tepi pantai di Mogadishu. "Enam penyerang juga tewas," kata pihak berwenang.
Tahun 2015, kelompok tersebut juga pernah menyerang Kenya Garissa University College dan pada 2013 mengepung mal ternama Westgate Mall.
Menurut Dewan Hubungan Luar Negeri, organisasi militan Al Qaeda ingin mengubah Somalia menjadi negara Islam.