'Makhluk' Mengerikan Menampakkan Diri, Bocah-bocah Lari Ketakutan

Sebuah rekaman memperlihatkan anak-anak bermain di tengah-tengah hutan berlari ketakutann setelah melihat bigfoot. Bagaimana menurut Anda?

oleh Rio Christa Yatim diperbarui 10 Mar 2016, 20:01 WIB
Diterbitkan 10 Mar 2016, 20:01 WIB
Bigfoot 1
Foto: The Richest

Liputan6.com, Brasil - Sebuah video dengan kualitas rekaman yang kurang baik diduga berhasil merekam sosok makhluk mitologi mengerikan yang menghuni pedalaman hutan.

Melalui situs berbagi video, akun Strange Videos mengungkapkan bahwa video diambil di Brasil ketika anak-anak suku Indian sedang bermain di tengah-tengah hutan.

Di dalam video yang berdurasi 1 menit 40 detik memperlihatkan enam anak-anak. Tiga di antaranya asik menggelar perlombaan sementara tiga lainnya sebagai juri dan seorang lainnya merekam kesenangan mereka.

Namun, ketika ketiga orang tersebut menyelesaikan lomba mereka, perhatian perekam teralih ke salah satu temannya yang berada di sisi kiri layar.

Dikutip dari  Express.co.uk, dengan lantang ia berusaha untuk memberi tahu bahwa ada sesuatu yang mengintip dari belakangnya.

Namun, karena kualitas rekaman yang kurang baik, tidak terlihat jelas apa yang berada di latar belakang. Tapi wujud tersebut jelas sedang mengintip kegiatan para bocah tersebut.

Pemuda di sisi layar kemudian maju beberapa langkah untuk melihat. Namun wujud tersebut tiba-tiba saja melintas, membuat mereka berlari ketakutan.

Rekaman tersebut telah diberi judul "Bigfoot caught on tape by Indian boys" atau -- Bigfoot tertangkap kamera oleh bocah-bocah Indian.

Apa makhluk itu? Penampakan Bigfoot, skin walker atau alien?

Skin walker adalah makhluk mitologi yang mirip dengan manusia dan bisa berubah menjadi binatang apapun, sementara bigfoot adalah makhluk misterius mirip kera yang menghuni hutan-hutan di kawasan Barat Daya Pasifik, Amerika Utara.

Hingga kini belum ada yang bisa memberikan penjelasan mendetail terhadap kapan dan di mana rekaman tersebut diambil. Kebenarannya juga sulit untuk diteliti karena kualitas video yang buruk.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya