10 Fakta Nyeleneh Ini Ternyata Bukan Tipuan April Mop

Liputan6.com, Paris - Secara tidak resmi, tanggal 1 April dikenal sebagai April Mop (April Fools’ Day). Pada tanggal itu, orang-orang saling iseng, berbohong, atau melempar lelucon hingga tengah hari, tanpa harus merasa bersalah atau dipersalahkan.

Orang-orang pun diharapkan berhati-hati membaca atau mendengar berita supaya jangan terjebak keisengan orang lain.

Pada kenyataannya, hal-hal yang dirasa nyeleneh tidak selalu guyonan. Di Prancis, misalnya, seperti dikutip dari The Local pada Sabtu (2/4/2016), ada 10 hal nyeleneh yang sempat diduga sebagai tipuan April Mop:

1. Kaum wanita lebih baik tidak mengenakan bra

Seorang ilmuwan Prancis bersikeras bahwa kaum wanita jauh lebih baik jika tidak mengenakan bra. Pendapat ini terdengar seperti kisah klasik April Mop, tapi ini bukan tipuan.

2. Pengedar narkoba Prancis menawarkan kartu langganan

Seorang warga mengatakan ia merasa sedang berkhayal ketika seorang pengedar narkoba menawarkan kartu khusus bagi pelanggan tetap.

Si pengedar menawarkan diskon 10 euro setelah semua gambar kotak dalam kartu tersebut distempel. Lagi-lagi, ini bukan tipuan.

3. Karyawan Prancis harus kirim email sebelum ke toilet

Sebuah peraturan baru mewajibkan karyawan untuk menekan ikon ‘toilet’ guna mengabari atasannya bahwa sang karyawan perlu ke kamar kecil dan ia harus menunggu hingga mendapat jawaban sebelum boleh beranjak dari mejanya.

Para karyawan di suatu call center Prancis mengancam akan mogok karena mereka harus memberi prioritas pada panggilan dari pelanggan, bukannya desakan alamiahnya.

4. Paris akan menjadi model kebersihan di Eropa

Bahkan seorang yang sangat fanatik akan Prancis akan mengakui bahwa Paris itu sebenarnya agak kotor, perlu kerja keras untuk menjadi kota terbersih Eropa.

Pembersihan di Kanal Saint Martin mengungkapkan segala jenis sampah di kedalaman, ditambah lagi dengan 350 ton puntung rokok di jalanan kota setiap tahunnya. Namun demikian, kantor Balai Kota bersikap optimistis.

5. Seorang manajer Prancis makan gaji buta selama 12 tahun

Pandangan warga Prancis tentang pekerjaan memang kerap menjadi guyonan, demikian juga dengan jam kerja selama 35 jam seminggu. Tapi orang yang tinggal di sana mengerti bahwa kenyataannya tidak selalu demikian.

Kecuali kisah seorang manajer yang satu ini. Ia mendapatkan gaji bulanan dan bonus liburan walaupun tidak pernah bekerja satu haripun selama 12 tahun. Lalu ia menggugat meminta kompensasi sebesar 500 ribu euro (Rp 7,5 miliar) karena kesalahan pencatatan.

6. Prancis mencoba melarang kata ‘hashtag’

Prancis dikenal sangat melindungi bahasanya dan berusaha mencegah penyusupan bahasa Inggris ke dalam kosakata mereka. Dengan alasan itu, Prancis mencoba melarang kata ‘hashtag’ (tagar) dan menggantinya dengan kata bahasa Prancis, ‘mot-diese’ yang arti harafiahnya adalah ‘kata yang tajam’.

7. Seorang pria Prancis menciptakan pil kentut untuk Valentine’s Day

Orang Prancis memang terkenal romantis, jadi temuan pil pewangi kentut ini terdengar agak berlebihan. Kenyataannya, sudah ada produk jenis ke-3 yang dihasilkan untuk melengkapi beragam wewangian mawar-dan-cokelat.

Slogan perusahaan berbunyi, “Katakan dengan cinta, beri rasa jahe pada kentutmu.”

8. Seorang pria Prancis menciptakan 'celana sopan'

Seorang pekerja kasar kerap membungkuk ketika melakukan pekerjaannya. Kadang-kadang, tanpa disengaja, belahan bokongnya terpampang.

Seorang pria menciptakan celana dalam khusus untuk menanggulangi masalah ini. Katanya kepada The Local, “Ah, seakan-akan saya menemukan penyembuhan AIDS. Ini hanya urusan celah bokong, kok.”

9. Domba berpendar berakhir di piring makanan

Seekor domba dengan kulit berpendar menjadi bagian dari penelitian medis. Ia mendapatkan warna pendarnya setelah modifikasi gen menggunakan protein dari ubur-ubur. Sedihnya, tanpa disengaja, domba bernama Ruby itu tidak sengaja terbawa ke rumah pemotongan hewan (RPH) dan berakhir sebagai santapan warga Prancis.

10. Mesin parkir memaki walikota Paris

Para politisi tidak asing dengan kritik dari pihak oposisi ataupun warga masyarakat. Tapi walikota Meaux bahkan dimaki-maki oleh mesin-mesin parkir di kota itu.

Mesin-mesin itu sudah menerbitkan 500 tilang dan memaki pejabat itu.Sang walikota pun melayangkan gugatan hukum.