Liputan6.com, Tiongkok - Video seorang laki-laki yang memukuli istrinya secara brutal di depan anak perempuannya yang masih kecil menjadi viral di Internet.
Setelah diunggah ke situs berbagi hiburan di Tiongkok, Weibo, tidak sedikit yang mengecam sekaligus mengutuk perbuatan keji laki-laki tersebut. Apalagi itu dilakukan di depan putrinya.
Seperti dilansir dari Shanghaiist.com, Selasa (26/4/2016), hanya dalam kurun waktu seminggu lebih, sudah 4.755 netizen yang telah melihat rekaman tersebut.
"Tepat di depan mata anaknya. Orang ini benar-benar iblis," salah satu netizen.
Komentar pengguna Weibo lain berkata, "Saya senang saat melihat begitu banyak orang yang mencoba datang untuk membantu. Saya kagum dengan masyarakat Chengdu."
Lainnya menambahkan, "Saya tidak mengatakan bahwa laki-laki itu yang memukuli istrinya yang 'sampah'. Saya mengatakan setiap orang yang memukuli istrinya adalah sampah."
Baca Juga
Peristiwa itu terjadi di jalanan Kota Chengdu, ibu kota Provinsi Sichuan yang terletak di sebelah barat daya Tiongkok.
Laki-laki yang memakai jaket hitam tertangkap kamera mendorong istrinya di pinggir jalan di depan putri kecilnya yang tengah menangis.
Saat sang istri ingin mendekati anaknya, suaminya menariknya dan mencengkeram lehernya hingga kembali jatuh ke tanah.
Melihat peristiwa itu, seorang perempuan lain berusaha menghentikan perbuatan kasar pelaku. Tidak berhasil, wanita tersebut berusaha melindungi sang anak.
Saat itulah sang ibu yang terkapar tak berdaya atas perilaku kasar suaminya berdiri dan langsung membawa putrinya pergi.
Namun hal itu tetap tidak menghentikan aksi kejinya. Ia menghampirinya dan dengan kasar menjambak rambut pasangannya itu hingga terjatuh lalu menyeretnya di atas aspal.
Menurut laporan, suaminya percaya bahwa istrinya telah berselingkuh dengan pria lain.
Para pejalan kaki yang menyaksikan aski brutal pria tersebut lalu berusaha mencoba menghentikannya dan membantu koran dari tindak kekerasan yang dilakukan suaminya.
Hingga kini belum diketahui apakah laki-laki tersebut akan ditangkap dan dihukum atas perbuatannya.
Menurut All-China Women's Federation (ACWF), hampir 25 persen perempuan di Tiongkok telah menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga. Atau sekitar 40 ribu hingga 50 ribu perempuan yang mengeluh telah terjadi tindak kekerasan yang dilakukan oleh suaminya.
Dan yang paling mengejutkan lagi, berdasarkan penelitian pada 2013 diketahui 50 persen laki-laki di Tiongkok mengakui bahwa mereka telah menyiksa pasangannya, dalam hal ini kaum perempuan.