Berlaga di Olimpiade, Atlet Negara Ini Dibekali Kondom Anti-Zika

Menjelang Olimpiade mendatang, belum ada tanda-tanda Brasi dinyatakan bebas dari virus zika.

oleh Arie Mega Prastiwi diperbarui 16 Mei 2016, 12:03 WIB
Diterbitkan 16 Mei 2016, 12:03 WIB
20160127-Pemerintah Brasil Berperang Melawan Virus Zika
Pihak militer dikerahkan untuk memeriksa rumah warga terkait virus Zika di Recife, Rabu (27/1). Brasil mengerahkan sekitar 200.000 tentara militer untuk memerangi nyamuk pembawa virus Zika yang menyebabkan cacat lahir. (REUTERS /Jose Cabezas)

Liputan6.com, Canberra - Ketakutan akan bahaya mematikan virus Zika di Brasil belum usai. Terlebih menjelang Olimpiade mendatang, belum ada tanda-tanda negara itu dinyatakan bebas dari virus tersebut.

Pesta olahraga Olimpiade akan digelar di Rio de Jeneiro, Brasil 5 Agustus mendatang.

Hal itu membuat perusahaan farmasi asal Australia, Starpharma Holdings Ltd membuat kondom anti-virus Zika untuk melindungi atlet mereka yang masih berusia produktif itu.

Pihak Starpharma mengatakan atlet Australia akan dibekali kondom Ansell yang diklaim memiliki proteksi dobel dengan lubrikasi khusus yang menurut mereka memiliki perlindungan total antiviral terhadap Zika dan virus lainnnya. Kondom itu juga telah diuji secara klinis.

"Adanya peningkatan penularan virus Zika memalui transmisi seksual ternyata sangat penting untuk diperhatikan. Gel khusus dari Starpharma sejauh ini terbukti melawan Zika," kata chief executive Starpharma Jackie Fairley seperti dilansir dari The Guardian, Senin, (16/05/2016).

Komite Olimpiade Australlia (AOC) mengatakan kondom buatan Starpharma adalah 'pengaman' tambahan yang sebelumnya telah didistribusikan ke pemukiman atlet olimpiade. Di lokasi tersebut, telah disediakan mesin gratis yang menyuplai lebih dari 350 ribu kondom pria dan 100.000 kondom khusus perempuan.

Selain itu, kendati pesta olahraga dunia itu diadakan di negara dari mana virus itu berasal, AOC menolak saran untuk tes darah bagi atlet yang baru kembali dari Rio de Jeneiro. Komite berdalih, barang siapa yang mengikuti rekomendasi pencegahan penyebaran Zika memiliki risiko rendah terpapar penyakit yang disebabkan virus tersebut.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya