Liputan6.com, Chiang Mai: Pemerintah Thailand, baru-baru ini, memanfaatkan gajah sebagai alat untuk mengangkut buku pelajaran dan sarana lainnya ke sejumlah desa terpencil. Langkah itu adalah sebagai bagian dari pemberantasan buta huruf di Negara Gajah Putih itu.
Menurut petugas di Pusat Pendidikan Nonformal Chiang Mai, sebanyak empat ekor gajah telah dimanfaatkan untuk mengangkut buku dan beberapa alat pendidikan lainnya. Bahkan, antena parabola dan televisi pun turut dibawa. Sedangkan lokasi yang menjadi target pertama proyek percobaan ini mencapai sebanyak 44 desa pedalaman di Chiang Mai atau sekitar 400 kilometer sebelah utara Bangkok. Apalagi, berdasarkan statistik dari sekitar 62 juta penduduk Thailand, tiga juta di antaranya masih buta huruf.
Sementara itu, proyek tersebut diramalkan akan berhasil. Soalnya, dengan menggunakan jasa gajah diharapkan dapat menembus daerah terpencil. Apalagi, gajah dapat mengatasi medan transportasi rumit yang hingga kini masih menjadi kendala utama pendistribusian alat-alat kebutuhan pendidikan.(ORS/Indri)
Menurut petugas di Pusat Pendidikan Nonformal Chiang Mai, sebanyak empat ekor gajah telah dimanfaatkan untuk mengangkut buku dan beberapa alat pendidikan lainnya. Bahkan, antena parabola dan televisi pun turut dibawa. Sedangkan lokasi yang menjadi target pertama proyek percobaan ini mencapai sebanyak 44 desa pedalaman di Chiang Mai atau sekitar 400 kilometer sebelah utara Bangkok. Apalagi, berdasarkan statistik dari sekitar 62 juta penduduk Thailand, tiga juta di antaranya masih buta huruf.
Sementara itu, proyek tersebut diramalkan akan berhasil. Soalnya, dengan menggunakan jasa gajah diharapkan dapat menembus daerah terpencil. Apalagi, gajah dapat mengatasi medan transportasi rumit yang hingga kini masih menjadi kendala utama pendistribusian alat-alat kebutuhan pendidikan.(ORS/Indri)